Mohon tunggu...
Tuwi Haydie
Tuwi Haydie Mohon Tunggu... -

Amatir yang terus belajar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Benarkah Jokowi Bekingi Ahok? [ Jangan Membuat Iri Lainnya]

22 Februari 2016   11:23 Diperbarui: 22 Februari 2016   11:29 2636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Apabila ada sebagian kalangan mengatakan Presiden Jokowi memberikan pembelaan ( Beking ) kepada gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama ( ahok ),mungkin kita harus menganalisa secara cermat, apakah benar adanya beking tersebut.? mengapa Presiden Jokowi terlihat berpihak atau membekingi gubernur Basuki Tjahaya Purnama.? secara garis besar sangat tidak mungkin apabila Presiden memilah-milah kepala daerah dalam hal membekingi secara pribadi, di mungkinkan beking tersebut secara pemerintahan, dan jika beking secara pemerintahan, maka seluruh kepala daerah pun merasakan hal yang sama.

Dua alasan terlihatnya beking tersebut di karenakan,
Pertama, tidak lain karena Jokowi mantan gubernur DKI Jakarta. dimana pada saat itu mereka berpasangan, tentu ikatan psikologi benar ada, namun saya tidak yakin, atau tidak membenarkan apabila itu terjadi, mengingat saat ini Jokowi menjadi pemimpin negara,( Presiden ) tentu Jokowi harus bisa memisahkan hubungan pribadi dan hubungan pemerintahan. betapa sangat tidak adil apabila hubungan dukungan atau beking tersebut bersifat pribadi ( man to man.) bagaimana dengan kepala daerah lainya, dan rakyat Indonesia pada umumnya.

Kedua, karena Jakarta adalah ibukota Indonesia, ( Daerah Khusus Ibukota.) tentu prioritas pertama untuk mendapat perhatian dari Pemerintahan, tidak hanya dari seorang Presiden, karena baik buruknya nama Indonesia di mata dunia, Jakartalah sebagai parameter,mengenai kisruhnya antara legislatif ( DPRD ) dengan eksekutif ( Pemprov DKI Jakarta.) di karenakan memang tipikal ahok yang keras, di sinilah legislatif tidak menyukai, saya sebut ahok harus bisa membangun komunikasi yang baik, layaknya Presiden Jokowi dengan DPR-RI.

untuk mencontoh Jokowi dalam membangun iklim komunikasi yang baik antara legislatif dan eksekutif, ahok harus membebaskan Sekda, kepala dinas dan pejabat lainya untuk membangun komunikasi dengan legislatif.( DPRD ) tentu kebebasan yang tetap terkontrol. toh apabila terjadi kong kalikong antara pejabat eksekutif dengan legislatif, pastilah akan tercium dan ahok akan mengetahuinya. untuk ini sudah banyak contohnya di seluruh Indonesia. dan saya ingin mengatakan, ahok adalah gubernur, jadi jangan seolah kepada media ahok merangkap juga Sekda ataupun humas Pemprov. ( baca : intensitas media ) berilah porsi untuk para pejabatnya, karena hal itu tidak akan mengurangi kepopuleran ahok.

mengenai terlihatnya pembelaan terhadap ahok, dalam berbagai hal, kita harus mencermati bahwa Mendagri juga turut menstabilkan komunikasi,lalu Menkopolhukam, Polri,TNI, hampir semua elemen pemerintahan yang memang terkait, yang mau tidak mau harus bahu membahu menjaga dan menstabilkan DKI Jakarta, seperti saya sebut di atas, karena Jakarta sebagai ibukota Negara. walaupun Jokowi selaku Presiden yang " jika memang mempunyai ikatan psikologis terhadap ahok, " akan menjadi sulit tanpa dukungan dari segenap jajarannya.

untuk skala prioritas saya dapat memahami karena Jakarta adalah ibukota negara, namun apabila masuk dalam ranah pribadi, tentu rakyat tidak akan menerima, kita harus mengingat Presiden adalah kader dari PDIP. apakah kita mau jika Presiden hanya membela PDIP.? apakah kita menghendaki jika Presiden hanya membekingi kepala daerah yang berasal dari PDIP.? karena jika hanya melihat faktor tersebut.( baca : membekingi ahok, karena psikologi.yang mantan DKI 1 ) maka rumus sederhananya harus seperti itu. tentu rakyat Indonesia tidak akan mau apabila benar terjadi.

menurut pemikiran dan pendapat pribadi, saya tidak melihat beking-bekingan tersebut, kita melihat Ganjar pranowo / gubernur Jawa tengah, yang bekerja secara profesional,( sesama kader PDIP ) lalu FX Hadi Rudyatmo, ( mantan wakil Jokowi di solo.) yang dalam Pilkada juga tidak terlihat dukungan Jokowi, saya rasa ahok pun tidak mau jika memang benar beking itu ada secara pribadi dari Jokowi, dan apalagi harus di perlihatkan pada publik. sudah barang tentu ahok menghindari cap " serba Jokowi ' di kemudian hari.

hingga saat ini saya meyakini Presiden Jokowi masih membela seluruh pejabat yang baik, ( baca: tidak akan membuat iri kepala daerah lainya.) dan yang utama pastilah Presiden sebagai pemimpin negara akan selalu membekingi seluruh rakyat Indonesia.

sebuah pendapat.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun