Mohon tunggu...
Tuwi Haydie
Tuwi Haydie Mohon Tunggu... -

Amatir yang terus belajar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menkumham dan Kejagung Harus Bertanggung Jawab Atas Vonis Nyeleneh Ahok

10 Mei 2017   17:20 Diperbarui: 10 Mei 2017   17:28 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua masyarakat bertanya tanpa kecuali termasuk sastrawan Goenawan Muhamad yang ikut bergabung bersama massa pendukung Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Pertimbangan apa yang menjadi paling atau sangat realistis dari sisi hukum untuk memvonis bersalah Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) selama 2 Tahun penjara?

Siapa sebenarnya yang mempermainkan pemerintahan saat ini, jika melihat posisi strategis di pemerintahan sudah sangat jelas. Kejagung adalah orangnya Nasdem (baca Prasetyo) Menkopolhukam adalah orangnya Hanura (Wiranto), Menkumham (PDIP) dan Kapolri adalah pilihan Presiden, serta kepala BIN juga pilihan Presiden. TNI juga orangnya Pemerintah. loyalitas mereka semua sangat baik untuk pemerintahan, siapa yang di anggap kurang loyal?

Tidak ada yang meragukan Wiranto, Budi Gunawan serta Jenderal Tito, Jenderal Gatot untuk loyal dan taat kepada Negara yang saat ini tengah di pimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla. Publik mungkin hanya meragukan kinerja Menkumham dan Kejagung yang sampai saat ini belum jelas arah dan tujuanya. soal korupsi baik Menkumham dan Kejagung ambigu, soal keamanan (Islam radikal) kejaksaan dan Menkumham juga setengah hati, tidak seperti Polhukam, Polri. TNI dan BIN yang sangat jelas secara terang benderang mendukung upaya pemerintahan yang kondusif untuk NKRI.

Ini semua rekayasa politis, demikian ungkap sastrawan Goenawan Muhamad, Goenawan menambahkan vonis 2 tahun penjara yang di jatuhkan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jelas melanggar rasa keadilan dan jerih payah seseorang,

Nasi sudah menjadi bubur dan lembaga peradilan (kejaksaan dan kehakiman) harus mempertanggung jawabkan atas vonis nyeleneh yang sudah di berikan untuk Ahok.rakyat melihat permainan politik keduanya.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun