Mohon tunggu...
Tuwi Haydie
Tuwi Haydie Mohon Tunggu... -

Amatir yang terus belajar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kader PKS yang Lugu.

29 November 2015   13:18 Diperbarui: 29 November 2015   13:18 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Ketika saya harus mempertanyakan Independensi sebuah Blog.( saya sebut Blog karena memang sebuah kenyataan. ) ratusan Blog-blog tersebut ada yang memihak si A dan si B dan si C, Memuat kabar dengan sebuah media.bukan dari narasumber berdasarkan wawancara ataupun langsung bertemu, ( Sejauh ini saya belum menemukan sebuah Blog yang bisa di katakan Netral. Saya berharap Kompasiana lebih baik dari Blog-blog lainya.)

Historical pendiri-pendiri sebuah blog.
Pada awal pendirian sebuah blog, saya sebut ada 3 type, yang pertama adalah pendiri dengan klasifikasi hobi dan kegiatan menulis. di sini pendiri dapat di pastikan 75 % Netral.tidak berafiliasi ataupun tidak berkepentingan. ( biasanya pendiri Blog hanya ingin menyuarakan apa-apa saja yang menjadi kegiatan si penulis. ) yang Kedua blog penghasut. ( salah satu blog yang mungkin di anut saudara adi supriadi. ) Yang ketiga blog bebas. ( mungkin kompasiana.) namun seiring berjalanya waktu dan harus menutupi gaji dan biaya operasional,maka sebuah Blog pada akhirnya harus beriklan dan menambahkan sedikit bumbu kepentingan. Dan bumbu kepentingan inilah yang bisa lebih baik menghasilkan pundi-pundi Rupiah.

Menilik artikel atau tulisan saudara adi supriadi yang sudah terverifikasi hijau dan sudah bergabung dengan kompasiana sejak Tahun 2010.dengan mengatakan Korban Teror Paris adalah Boneka, saya katakan sebuah kesalahan Fatal dari kompasiana selaku Blog penyedia Atau penyambung Suara Warga. ( citizen journalism. ) kenapa saya sebut sebuah kesalahan Fatal.
Tulisan tersebut mengandung kebohongan. ( 100 % bohong.)
Pertimbangan kebohongan tersebut adalah. Adi supriadi bukan seorang wartawan. Sedang dalam artikel tersebut mengatakan " penulis menemukan fakta.' Dalam hal inilah yang di sebut kebohongan lagi. Memang benar bahwa penulis tidak harus menjadi wartawan. Namun isu yang di angkat adi supriadi bukan tentang politik atau ekonomi, di mana opini bisa berkembang berdasarkan Historical. Yang di sebarkan adalah isu Terorisme. Di sinilah kaidah-kaidah etika moral terlewati dan menjadi sebuah Fitnah pembelaan. ( pembelaan terhadap ISIS. )
Sebuah Fakta Dan faktor lengkap pendukung adalah, apabila adi supriadi berada di tempat terjadinya teror, atau seorang dokter forensik atau seorang wartawan peliput. Dan inilah merupakan suatu kebohongan lagi. Lalu di lanjutkan surat pembaca dari beberapa kompasianer. Ada yang vulgar, ada yang menohok. Ada yang sangat ilmiah. dari sanggahan-sanggahan para kompasianer pun, si adi supriadi tidak bisa menjawab substansi pokok kasus. Dan jelas terlihat menghindari kasus yang dia lempar. Dengan menyebut kalimat-kalimat mantan menlu prancis.( saya katakan adi supriadi semakin mengakui kesalahan. dan artikel susulan itu tidak terkorelasi. ) Mengindikasikan bahwa adi supriadi tidak bisa menjawab substansi pokok kasus artikel tersebut. Bahkan adi supriadi mempublish artikel selanjutnya yang saya sebut tidak berhubungan dengan Teror Paris. Ini menandakan bahwa dia terpojok dan ingin secepat mungkin melupakan kesalahan-kesalahan "Artikel Teror Paris adalah Boneka."
Inilah yang saya sebut sebagai miskin pemikiran seperti saya kutip dari kompasianer saudara Ivan Er. Di mana seseorang tersebut tidak menyadari hal pokok kemiskinan pikir.
Sejatinya kompasiana juga harus menyadari akan hal ini. Mungkin apabila ranah isu adalah politik ekonomi. Itu Hal yang wajar,seperti saya sebut di atas dengan keterkaitan historical. Namun untuk kasus Teror Paris, jelas jauh berbeda, di sini ada kekerasan, korban, dan bisa menjurus menjadi isu SARA. karena implikasi itu sengaja di tularkan oleh adi supriadi. Jadi khusus untuk tulisan tersebut sudah selayaknya Kompasiana menghapus. Apabila seiring Rumor bahwa adi supriadi adalah aset bagi kompasiana. Mintalah si aset untuk tidak menulis hal yang bisa memicu kontriversial SARA.

Semoga sekelumit tulisan ini bisa bermanfaat.

Salam Siang.

apabila kompasiana tidak dapat menghapus karena suatu ketentuan. Lupakan sosok Kader PKS yang Lugu tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun