Email merupakan alamat resmi setiap pengguna internet di dunia maya. Dengan memakainya, pengguna dapat melakukan beragam kegiatan di internet, seperti menggunakan situs jejaring sosial Instagram dan Twitter yang membutuhkan email pada saat membuat akunnya. Pengguna pun dapat dengan mudah dalam mengirim suatu foto, video, file, atau bahkan berbincang secara langsung melalui email dengan menghubungi email pengguna lainnya .Pengaruh email terhadap pemanasan global. Hampir seluruh media sosial yang ada sedang hangat membicarakan hal tersebut. Banyak pengguna media sosial yang menyerukan untuk menghapus email para penggunanya yang sudah tidak terpakai. Namun, apakah upaya tersebut berpengaruh serta dapat mengurangi pemanasan global? Menurut penelitian yang dilakukan oleh perusahaan keamanan McAfee, bahwa setiap satu kali lalulintas email dilakukan yaitu pengiriman email dari pengguna lain diperkirakan dapat menambah kadar CO2 pada atmosfer sebesar 4 gram. Tidak hanya pengirimnya saja, penerima emailpun dapat menghasilkan 0,3 gram emisi CO2.
Lalu apakah penghapusan email datap mempengaruhi produkasi CO2? Penghapusan email yang berpengaruh pada dampak CO2 adalah kurang tepat, karena sejatinya setiap email yang dibuat hanya menghasilkan space atau file kosong pada data center google yaitu sebesar 15 gigabyte (atau lebih namun berbayar) yang disimpan pada sebuah perangkat fisik yang disebut server yang tersusun rapih dalam suatu rak dengan keamanan tinggi dan server tersebut selalu dalam keadaan menyala.
Dimana sebagian isi storage tiap email yang dikelola oleh Google akan dibersihkan setiap 9 atau 18 bulan sekali agar keamanan data terjamin serta storage tidak penuh. Dan jika kita ingin menghapus email pun data pada server google tidak akan langsung terhapus, melainkan proses tersebut memerlukan waktu hingga 2 bulan lamanya untuk menghapus semua data secara aman dan menyeluruh pada server.
Meskipun begitu, setiap server (data center) akan tetap menyala walaupun banyak email yang telah dihapus karena perangkat server tersebut akan dialokasikan oleh google untuk memproses  hal lain agar tetap efisien dalam penggunaannya.
Dikarenkan CO2 dihasilkan oleh lalulintas email, maka lebih baik para pengguna menolak untuk menerima berbagai macam spam email dengan cara berhenti berlangganan promosi email melalui sumber dari spam tersebut. Seperti contoh pengguna yang mendapatkan spam email dari Twitter, mereka dapat berhenti menerima email spam tersebut melalui aplikasi twitter dan menonaktifkan pemberitahuan email pada pengaturan akun.
Hal yang paling tepat dilakukan untuk mencegah pemanasan global adalah dengan cara menghemat energy yang kita gunakan di rumah, menggunakan sepeda ataupun transportasi umum, lebih sering memakan sayuran, tidak menyisakan makanan lalu membuangnya, dan mengolah kembali barang yang sudah tidak terpakai lagi.
Oleh karena itu, meskipun penghapusan email tidak terpakai dapat mengurangi resiko dihasilkannya CO2 namun tindakan tersebut kurang tepat atau kurang efektif. Mengurangi penggunaan email serta berhenti berlangganan berbagai spam dapat lebih efektif mengurangi resiko tersebut, karena tindakan tersebut dapat mengurangi intensitas keluar masuknya email pada perangkat. Ataupun mengurangi pengguna memakai internet akan berdampak pada berkurangnya CO2 pula karena tidak hanya email saja yang dapat menghasilkan emisi CO2, melainkan pengaksesan internet terhadap berbagai situs maupun media sosial lainpun dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Menjaga lingkungan secara langsung pun menjadi langkah yang paling tepat untuk saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H