Okay, so here we are, balik lagi ke tugas jurnalistik yang menyenangkan dan greget, kali ini saya mahasiswa tergreget se-kampus UIN Sukijo bakalan sedikit sharing-sharing masalah tugas saya di mata kuliah jurnalistik ini, jadi gini, di kelas jurnalistik sedang terjadi anomali yang membuat gempar, banyak kompasianer tahunan yang muncul dari tugas ini setiap tahunnya, dan semuanya hanya untuk mendapatkan nilai, hmmph, miris sekali (padahal saya juga).
Well, mengingat kembali perkataan shelrock holmes kepada watson “elementary dear watson, elementary” yang barusan, berarti menyuruh kita kembali kepada dasarnya, itu membuat saya membuka lagi buku saya yang berdebu dan di makan rayap, dalam pertemuan awal jurnalistik dengan bapak Alip Kunandar, saya pernah di ajarkan masalah Nilai Berita atau News Values, beuh, ada benernya juga ini sherlock, daripada pusing-pusing tidak pernah dapat headline seperti saya, mending balik lagi ke awal dan menyadari apa apa saja yang kurang dari artikel yang kita tulis di kompasiana ini.
Nilai berita yang pertama adalah Magnitude (daya tarik), yang dimaksud disini adalah seberapa luas pengaruh atau daya tarik suatu berita terhadap publik atau masyarakat luas, contohnya berita tentang Amin yang melihat pocong di belakang rumahnya, apakah itu berpengaruh bagi Amon yang tidak percaya hal ghaib? Atau harga BBM naik yang memiliki pengaruh besar bagi masyarakat luas?
Selanjutnya ada Timeliness (kebaruan), suatu berita apalagi kalau itu adalah berita straight news harus memenuhi salah satu syarat nilai berita yang satu ini, berita itu harus aktual, apa jadinya bila jurnalis indonesia menulis berita tentang jaman 600 sebelum masehi?
Di tempat ketiga ada Proximity (kedekatan secara fisik dan psikologis) contohnya adalah kejadian di daerah anda pasti akan membuat anda tertarik, atau salah seorang keluarga anda yang ikut berperang di syiria pasti akan menarik untuk anda ikuti beritanya atau kabarnya
Next, Prominence (tokoh) kalau saya yang bilang saya akan menutup kompasiana pasti hanya akan di tertawakan, lalu apa jadinya bila yang berkata adalah presiden kita?
Importance (kepentingan) berita akan menjadi penting jika di baca oleh orang yang tepat, misalkan seorang yang mencari lowongan pekerjaan? Atau pengusaha dengan berita kenaikan saham
Impact or Consequence (akibat) berita akan memiliki nilai jual atau value jika yang diberitakan memiliki akibat yang dirasakan banyak orang
Conflict or Controversy kalau ada tetangga anda yang bertengkar atau teman anda yang bertengkar di cafe? Bukankah itu berita yang menarik? Karena manusia menyukai konflik, ini adalah salah satu news value yang menarik, karena kebanyakan wartawan akan berkata bad news is a good news
Sensation you know lah ya? Bagaimana cetarnya rambut syahrini? Bagaimana sensasi yang ditimbulkan oleh aktor dan aktris yang ada di mancanegara
Human Interest nah ini news value yang nggak kalah menghebohkan, news value yang satu ini menelisik dalam kepada psikologis kita, akan menjadi sangat bernilai atau berharga sebuah berita jika itu menyentuh samoai kejiwa, seperti perbudakan, pemasungan, dan kawan kawannya