Mohon tunggu...
Haydar Nabris Muhammad
Haydar Nabris Muhammad Mohon Tunggu... Shalat 5 Waktu -

Mahasiswa, Muslim, U.I.N. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Prodi Ilmu Komunikasi, Kelas C. angkatan 2015 UIN KOM 15

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tampar

5 Juli 2016   06:46 Diperbarui: 5 Juli 2016   08:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

.. Saya secara subjektif sangat membenci hal tidak berguna yang dilakukan manusia di daerah saya (nongkrong di jalan, meminum minuman keras, balap liar, MERUSAK MAKAM), lalu saya pertimbangkan apakah mereka memiliki logika saat melakukan semua itu? Mungkin iya, Apakah mereka beretika? Ummm, ya? Dimana estetikanya?.. Post modernism often said, What is right, not what IS, jadi apa yang sebenarnya harus saya bela? Hanya merusak makam lah salah satu penindasan yang bisa saya perangi (literally), karena salah satunya makam Alm. Kakek, Nenek, Om, Sepupu, Buyut, saudara, manusia, manusia, manusia, bahkan setelah mereka berisirahatpun masih ada penindasan di atas tanahnya, dan tanahNya.

.. Kembali, Issue Global, pertanyaan slentingan dari manusia dan manusia, filsafat, psikologi, Agama, menghantui kepala saya, pelanggaran komunitas (bermain petasan, tawuran, pengerusakan), saat saya tersadar saya mempertanyakan kembali pertanyaan yang mempertanyakan pertanyaan yang ditanyakan

.. Tuhan, yang maha Esa, di TanahNya kita terlahir, di tanahNya kita kembali, di atas milikNya kita mengakui, atas namaNya kita melakukan sesuatu, atas kasih Nya, Yang Maha Pemurah, dan Penyayang kita merampas, wahai dunia, sekarang jawablah pertanyaanku

Pernahkah kau memikirkan dengan cara seperti ini?

Adakah kesadaran dari dalam yang mengikat anda dan membuat anda merasa terbebani?

Merasukkah anda kedalam tubuh anda? ataukah anda yang di rasuki?

Do’amu? Apa yang kamu lakukan? Pernahkah untuk kepentingan Dunia? Tindakanmu? Apa yang dunia dapat dari tindakanmu? Kenapa harus selalu mendoakan dan berbuat dengan asas golongan? Kenapa tuhan harus kau bela? Tuhan yang menciptakanmu?

Kita semua cuma manusia, yang mengambil peran untuk membentuk suatu DOXA, jika tamparan ini tidak berhasil, saya akan mencari 1000+ cara lain untuk menampar anda, sesungguhnya kebobrokan moral di tanah hindia ini karena kita berhenti peduli satu sama lain.

Pertanyaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun