Mohon tunggu...
Yuniar Hayati
Yuniar Hayati Mohon Tunggu... Guru - Perempuan

Guru SMPN 4 Mataram

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Cara Bersyukur

18 September 2023   17:48 Diperbarui: 18 September 2023   18:33 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Kullukum Roo'in wa kullukum masuulun 'an ro'iyyatihi" setiap kamu adalah pemimpin dan akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya (Hadits). Apa pun yang kita lakukan akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Tugas manusia sesuai dengan perannya. Contohnya sebagai orang tua dan guru, ia bertugas untuk mendidik, memelihara dan mengarahkan anaknya/siswanya agar menjadi anak/siswa yang Sholeh dan Sholehah. Sebaliknya sebagai anak/siswa tugasnya berbakti kepada orang tua/guru, melaksanakan tugas-tugasnya sebagai anak/siswa, baik di rumah maupun di sekolah.

5. Sayangi diri sendiri, tidak menzdolimi diri sendiri.

Kehidupan ini adalah berkah dari Allah yang perlu disyukuri. Berapa banyak orang yang hidup dengan berbagai kekurangan, baik kekurangan fisik (cacat) atau sakit keras, kekurangan ekonomi dan kekurangan lainnya. Manusia adalah sebaik-baik umat yang diutus ke muka bumi ini. Di antara berjuta-juta sel telur hanya satu yang diijinkan untuk hidup oleh Allah. Ini menandakan bahwa manusia adalah makhluk pilihan Allah yang bertugas sebagai Khalifah di muka bumi.

Sudah sepantasnya kita menyayangi diri kita sendiri, sebagai tanda syukur kita atas anugerah kehidupan yang diberikan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ar Rohman ayat 13 “Fabiayyi alaai Robbikumaa tukazdzdibaan” artinya maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan. Dan nikmat Allah sangat banyak sehingga kita tak mampu menghitungnya. “Wain ta’udduu nikmatalloohi laa tuhsuuhaa, innallooha laghofuurur Rohiim artinya dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Allah melarang untuk menyakiti/menzdolimi diri sendiri, terdapat dalam QS. Al Baqarah ayat 195, "walaa tulquu aidiyakum ilat tahlukah" artinya janganlah kamu menjerumuskan dirimu ke dalam kehancuran. Dan QS. An Nisa’ ayat 29 “Walaa taqtuluu angfusakum, innallooha kaana bikum rohiimaa”, artinya dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Balasan Allah kepada orang yang berbuat zdolim, antara lain :

  1. Tidak mendapat ampunan Allah (An Nisa ayat 168).
  2. Mendapat azab Allah (Al Furqon ayat 19).
  3. Penyebab seseorang masuk neraka (An Nisa ayat 30).
  4. Mendapat siksa yang setimpal di akherat (hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Demikianlah paparan tentang cara-cara bersyukur kepada Allah. Semoga kita semua termasuk golongan hamba-hamba yang selalu bersyukur. Semoga bermanfaat. Walloohu a’lam bissawaab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun