Mohon tunggu...
Haya Nur Izzah
Haya Nur Izzah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

looking for best part of myself

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Janji Tuhan dan Sendunya

11 Januari 2024   07:50 Diperbarui: 11 Januari 2024   08:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku tahu,

tentang mengapa ditancapkan luka

hakekat manusia memang mati rasa

Ku tahu,

mengapa tetap saja ada perih dan sakit

hakekat jiwa bukan tak bisa bangkit

Menggenggam rasa harusnya biasa

kini menggenggam api bahkan disengaja

sendu dari tuhan untuk bumi

yang rindu dibentang maut tanpa fatwa

mematikan hidup yang tak ingin mati

membenci panorama yang tertawa

tersanggat pada tanah yang menerima darah

tanpa amarah

ditatap remeh angin yang tak habis pikir

membawa helai daunan yang menjelma:

"mengapa tak bisa menjaga bahagia?"

Sendu dari tuhan untuk kini

karena ia tak mengerti sendunya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun