Pertumbuhan ekonomi makro di Indonesia telah menunjukkan kinerja yang stabil dan positif. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2023 menjadi tetap kuat, mencapai sebesar 5,77% (yoy). Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh permintaan domestik, investasi, dan kinerja ekspor.
Kondisi perekonomian makro di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat pengangguran. Sinergi dengan ekonomi makro Islam dapat menguatkan prinsip keadilan dan keberlanjutan dalam distribusi kekayaan, dengan potensi memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas ekonomi jangka panjang. Namun, implementasi perubahan tersebut perlu dilakukan secara hati-hati untuk memastikan kesesuaian dengan konteks dan nilai-nilai lokal.
Dengan hal ini, juga terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kondisi ekonomi makro di Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi ekonomi makro Indonesia meliputi:
a) Inflasi: Inflasi adalah tingkat pertumbuhan harga barang dan jasa yang menimbulkan biaya hidup yang tinggi dan mengurangi nilai uang.
b) Nilai Tukar: Nilai tukar adalah hubungan antara uang lokal dengan uang asing. Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi kinerja ekonomi, karena ia mempengaruhi harga barang dan jasa yang diekspor dan diimpor.
c) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): IHSG adalah indeks yang mengukur pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Perubahan IHSG dapat mempengaruhi kinerja ekonomi, karena saham adalah salah satu komponen penting dalam perekonomian.
d) Suku Bunga Kredit Dasar: Suku bunga kredit dasar adalah harga tertentu yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank atas dana yang diberikan. Perubahan suku bunga kredit dasar dapat mempengaruhi kinerja ekonomi, karena ia mempengaruhi biaya pembiayaan dan investasi.
e) Geopolitik: Geopolitik adalah faktor penting yang mempengaruhi kondisi makro ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia. Kondisi atau kejadian yang dialami oleh suatu negara akan mempengaruhi negara yang lainnya melalui dampak terhadap tekanan harga, kekurangan pasokan energi, dan lain-lain.
f) Kebijakan Ekonomi Makro: Kebijakan ekonomi makro adalah faktor yang mempengaruhi kondisi makro ekonomi. Makroekonomi memiliki tiga komponen pokok yang terdiri dari fiskal, moneter, dan neraca pembayaran.
g) Kinerja Keuangan: Kinerja keuangan adalah faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yang kemudian mempengaruhi kondisi makro ekonomi
Untuk menanggulangi faktor-faktor ekonomi yang terjadi di Indonesia, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain :
meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya alam, peningkatan investasi, perbaikan kebijakan perdagangan, pengendalian inflasi, serta perbaikan kebijakan keuangan negara.
Selain itu, penting pula untuk mendorong partisipasi sektor swasta, memperbaiki tata kelola pemerintahan, dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya.
Dengan demikian, adanya Sinergi antara perekonomian makro di Indonesia dan ekonomi makro Islam dapat menciptakan kestabilan ekonomi dan inklusivitas. Dalam konteks ini, implementasi prinsip-prinsip ekonomi Islam seperti keadilan, transparansi, dan keberlanjutan dapat memperkuat fondasi ekonomi makro Indonesia. Ini dapat mencakup pengembangan sistem keuangan yang sesuai syariah, peningkatan perdagangan halal, dan perencanaan pembangunan yang memperhatikan keberlanjutan ekologis serta keadilan sosial. Sinergi ini dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata, menciptakan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H