Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitian serta pelatihan. Pendidikan juga yang paling sering terabaikan. Padahal pendidikan satu-satunya alat untuk menuju perkembangan juga kesuksesan. 

Banyak orang mengatakan bahwa di abad 21 ini merupakan abad yang penuh dengan persaingan manusia, maka dari itu sudah semestinya akses pendidikan bagi masyarakat khususnya masyarakat desa, mutlak untuk mereka dapatkan. Pendidikan yang berkualitas tentu saja diharapkan untuk kemajuan suatu bangsa. Pendidikan tak sekadar sebagai sarana agent of change bagi generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, tapi juga harus menjadi agent of producer agar dapat menciptakan transformasi yang nyata. 

Bangsa-bangsa yang kini berdiri pada garis depan kemajuan, adalah bangsa-bangsa yang sejak lama sadar dan berusaha keras untuk menyiapkan sumber daya manusia nya melalui pendidikan. Dengan pendidikan masyarakat dapat menjadi ruang dan sumber bagi setiap negara untuk maju dan makmur dengan satu syarat yakni menyiapkan manusia atau SDM yang cerdas, terampil dan inovatif. Tidak bisa kita pungkiri bahwa pendidikan membutuhkan modal yang mahal dan butuh waktu lama untuk kita bisa melihat hasilnya di masa depan, tetapi bangsa-bangsa yang memiliki pemikiran yang maju tidak akan pernah merasa terhalang untuk berinvestasi di sektor pendidikan. Secara tidak langsung dengan adanya pendidikan di tengah masyarakat telah menggambarkan perubahan perilaku dan pola pikir. 

Dalam Pasal 31 UUD 1945 pada ayat 1 menyatakan setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, pada ayat 2 menyatakan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar, dan pemerintah wajib membiayai (UUD 1945, Pasal 31). Hak atas pendidikan adalah hak asasi manusia dan sarana yang mutlak di perlukan demi terpenuhinya hak-hak yang lain. Pendidikan adalah sarana utama dimana orang dewasa dan terutama anak-anak yang secara ekonomi dan sosial dapat mengangkat diri mereka keluar dari kemiskinan. 

Pendidikan haruslah digunakan untuk mendidik segenap rakyat, bukan hanya untuk beberapa golongan saja, sehingga ini merupakan tugas negara untuk mengatur proses pencerdasan bangsa. 

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, ada beberapa permasalahan yang dihadapi dan belum merata, seperti merendahnya proporsi guru yang memiliki kualifikasi akademik S1/D4, belum maksimalnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan. 

Usaha untuk meningkatkan tingkat dan mutu pendidikan menjadi sangat penting sebagai cara untuk menghadapi tantangan globalisasi yang terjadi. Seperti Pepatah China "Kalau menanam sayur hasilnya dalam setahun baru mungkin dipetik, kalau menanam buah hasilnya berbilang tahun baru panen, tetapi kalau menanam manusia hasilnya bisa 100 tahun baru terasa". Maknanya disini adalah butuh waktu yang lama untuk memberikan dan menanamkan pengetahuan terhadap masyarakat, tetapi bukan tidak mungkin masyarakat akan mengalami stagnan dan hanya stuck di satu situasi. 

Pada era teknologi sekarang ini, guru tidak hanya menjadi satu satunya sumber informasi bagi siswanya. Namun peran guru telah berubah dan berkembang menjadi seorang motivator, administrator dan falisilitator. Selain guru, siswa dapat mencari dan mendapatkan sumber materi dari berbagai media seperti internet. 

Dunia pendidikan harus terus direkonstruksi, tidak hanya pada masalah sistem kebijakan, tapi juga model pendidikan yang lebih progresif, kreatif, dan profesional. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan maka dilakukan berbagai cara, di antaranya adalah melakukan diagnosis permasalahan. Dengan melihat kesalahan tentunya akan dengan mudah mencari penyelesaian.

#Amerta2023

#KsatriaAirlangga 

#UnairHebat

#AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR

#BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria2_Garuda7

#ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial

#GuratanTintaMenggerakkanBangsa.