Mohon tunggu...
Warda Hawla
Warda Hawla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Warda Hawla N. 22107030100 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA #JURKOMUINJOGJA23

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melindungi Nyawa dengan Mengungkap Rahasia dari Penyakit Rabies dan Langkah Penyegahannya

17 Juni 2023   12:44 Diperbarui: 17 Juni 2023   12:52 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit rabies, yang juga dikenal sebagai penyakit anjing gila, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan infeksi yang serius pada otak dan sumsum tulang belakang. Rabies dapat menular kepada manusia melalui gigitan atau luka terbuka yang terkena air liur hewan yang terinfeksi. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang penyakit rabies, termasuk gejala yang ditimbulkannya, penyebarannya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk melindungi diri dari penyakit mematikan ini.

Gejala rabies pada manusia biasanya muncul dalam dua fase. Fase pertama, dikenal sebagai fase prodromal, ditandai dengan gejala non-spesifik seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan kegelisahan. Fase ini biasanya berlangsung selama beberapa hari. Setelah itu, fase kedua, dikenal sebagai fase akut, dimulai. Pada fase ini, gejala yang lebih serius muncul, termasuk kejang-kejang, kesulitan bernapas, rasa takut terhadap air (hidrofobia), dan gangguan perilaku.

Selain itu, ada juga rabies paralitik yang lebih jarang terjadi. Pada jenis ini, otot-otot menjadi lemah dan lumpuh, mengarah pada kelumpuhan total. Gejala rabies biasanya memburuk seiring waktu dan penyakit ini hampir selalu berakhir dengan kematian. Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang dicurigai terinfeksi rabies untuk segera mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Penyakit rabies dapat menular kepada manusia melalui gigitan atau luka terbuka yang terkena air liur hewan yang terinfeksi. Hewan yang paling sering dikaitkan dengan penyakit ini adalah anjing, tetapi rabies juga dapat ditularkan oleh hewan lain seperti kucing, rakun, rubah, dan kelelawar. Virus rabies menyebar melalui saraf tepi dari tempat gigitan ke otak, di mana ia berkembang biak dan menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Penyebaran rabies dapat terjadi di berbagai wilayah di dunia, tetapi prevalensinya berbeda-beda di setiap negara. Di beberapa negara, program vaksinasi massal telah berhasil mengendalikan penyebaran rabies pada hewan domestik, tetapi ancaman tetap ada dalam populasi hewan liar.

Pencegahan merupakan hal yang sangat penting dalam mengatasi penyakit rabies. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran rabies:

  • Vaksinasi hewan: Vaksinasi adalah langkah pencegahan utama yang dapat dilakukan untuk melawan rabies. Vaksin rabies diberikan kepada hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, untuk mencegah penularan virus kepada manusia. Selain itu, vaksinasi juga diberikan kepada orang yang telah digigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies. Prosedur pembersihan luka yang tepat dan pemberian imunoglobulin rabies juga dapat membantu mencegah perkembangan penyakit..
  • Hindari kontak dengan hewan liar: Hindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi rabies, terutama kelelawar. Jangan menyentuh atau memegang hewan liar yang terlihat sakit atau bermasalah.
  • Waspadai hewan peliharaan: Perhatikan tanda-tanda aneh pada hewan peliharaan Anda. Jika hewan Anda tiba-tiba berperilaku agresif, gelisah, atau menunjukkan gejala tidak biasa lainnya, segera bawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  • Segera mencuci luka: Jika Anda tergigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, segera cuci luka dengan sabun dan air selama sekitar 15 menit. Setelah itu, segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
  • Kesadaran masyarakat: Pendidikan masyarakat mengenai rabies dan cara-cara penyebarannya sangat penting. Sosialisasi tentang pentingnya vaksinasi hewan, tindakan keamanan saat berinteraksi dengan hewan, dan pentingnya melaporkan kasus-kasus gigitan hewan kepada otoritas kesehatan dapat membantu mengurangi risiko penyebaran rabies.

Pengendalian rabies memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat. Kampanye vaksinasi massal untuk hewan peliharaan, terutama anjing, sangat penting dalam mengurangi penyebaran virus rabies. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rabies, tanda-tanda gejala, dan langkah-langkah pencegahan juga sangat penting.

Pengendalian rabies memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat. Kampanye vaksinasi massal untuk hewan peliharaan, terutama anjing, sangat penting dalam mengurangi penyebaran virus rabies. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rabies, tanda-tanda gejala, dan langkah-langkah pencegahan juga sangat penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun