Mohon tunggu...
Hawa arini Dina yasmin
Hawa arini Dina yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dari Pengamatan, Mengapa Anak-Anak Meniru Perilaku Orang Dewasa

10 Oktober 2024   23:01 Diperbarui: 10 Oktober 2024   23:05 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar dari Pengamatan: Mengapa Anak-anak Meniru Perilaku Orang Dewasa dalam Perspektif Teori Bandura

Anak-anak adalah peniru yang baik. Mereka sering meniru perilaku orang sekitar seperti orang tua, guru, atau bahkan karakter dari media yang mereka lihat. peristiwa ini dijelaskan dengan baik oleh Social Learning Theory dari Albert Bandura, yang menekankan bahwa manusia belajar perilaku melalui pengamatan, imitasi, dan modeling.

  • Teori Bandura: Pengamatan dan Imitasi

Menurut teori Bandura bahwa pengamatan merupakan bagian penting dari proses belajar, dan dia mengatakan bahwa perilaku anak-anak tidak ditentukan sepenuhnya oleh pengkondisian langsung seperti yang dikatakan oleh teori behaviorisme. 

Sebaliknya, teori ini menekankan peran penting dari pengamatan dalam proses belajar, yang disebut sebagai observational learning.

 observational learning sendiri merupakan proses di mana individu, khususnya anak-anak, belajar dengan mengamati perilaku orang lain tanpa harus melakukannya secara langsung. Ini berbeda dengan jenis pembelajaran lain yang bergantung pada pengalaman langsung, seperti pembelajaran melalui percobaan atau kesalahan (trial and error).

seperti contohnya Seorang anak yang melihat orang dewasa menyiapkan makanan di dapur. Anak itu mungkin mencoba memasak dengan alat mainan atau bahkan di dapur sungguhan setelah mengamati orang lain memasak, meskipun mereka belum pernah melakukannya.

Ada empat elemen utama dalam teori Bandura yang menjelaskan mengapa anak-anak meniru perilaku orang dewasa:

a. Perhatian (Attention)
Anak-anak hanya dapat meniru perilaku orang yang mereka perhatikan. Relevansi model, daya tarik, dan peran pentingnya dalam kehidupan anak-anak adalah beberapa faktor yang memengaruhi perhatian anak terhadap model tertentu. Orang tua, guru, dan tokoh media yang menarik perhatian anak cenderung ditiru lebih banyak.

Contoh: Jika seorang guru disukai dan dihormati oleh siswa, perilakunya, seperti berbicara dan menanggapi pertanyaan, akan lebih mudah menarik perhatian dan diikuti siswa.

b. Retensi (Retention)
Anak-anak akan menyimpan atau mengingat sebuah informasi setelah melihat suatu perilaku. Anak-anak harus memiliki kemampuan untuk mengingat perilaku yang mereka lihat agar mereka dapat menirunya di masa depan. Proses penyimpanan ini bisa dipengaruhi oleh seberapa jelas atau menarik perilaku tersebut, serta seberapa sering anak terpapar pada perilaku yang sama.

Contoh: Seorang anak mungkin sering melihat ayahnya memperbaiki sepedanya. Setelah mengamatinya beberapa kali, anak tersebut mungkin dapat mengingat langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki sepedanya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun