sifat kurang baik ternyata ada pada diri Seroja, semakin meleknya dia dengan keindahan dunia maya, semakin sombong dia.
maka efek dari semua itu adalah, mulai tidak disukainya Seroja dan sifat-sifat pamernya seolah dia sok paling tau dan paling benar.
kesombongan Seroja ternyata tak sampai disitu, dia mulai berasa kesal dengan keadaan bahwa "di atas langit masih ada langit"
maka bully membuly dunia maya pun dia lakukan, dengan tameng bahwa sang suami Suparjo, menyayangi dan mengasihi dia, dia merasa aman, dia menantang siapapun yang mencoba untuk menyakiti dia.
dia menulis apapun dengan dalih kebebasan berekspresi, tak perduli ada yang tersakiti dengan kata-katanya, asal dia puas maka senanglah hatinya. Seroja benar-benar lupa, dia di puncak kejaayan kehidupan antara maya dan nyata, dia bahagia, di dua alam maya dan nyata.
beberapa waktu aku sempat menikmati status, cerita, tulisan dan curhat Seroja di dunia maya. jujur itu bikin aku muak dan mual, pengen muntah dengan segala jenis dan bentuknya.
tapi kini Seroja hilang, senyap, tak ada bunyi tak ada suara, tak ada kesombongan lagi, tak ada pamer-pamer lagi. Terakhir kabar yang kudengar adalah Suparjo, suami Seroja bangkrut.
Ah, Seroja, dimataku kau cuma PELACUR NAIK KELAS!!!!
----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H