Jika di bandingkan dengan pekerjaan lain, Guru adalah suatu profesi yang mulia , Berkorban tanpa tanda jasa. Mereka rela meninggalkan anaknya sendiri demi mengamalkan atau mengajarkan ilmunya terhadap orang lain. Maka tak heran jika guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Mereka tidak pernah mementingkan anaknya sendiri bahkan terkadang mereka lupa merawat dirinya demi mendidik calon generasi penerus bangsa tersebut.
Namun mengapa jika seorang guru ingin menjadi seorang PNS, mereka harus bersusah payah dalam melakukan Ujian/Tesnya. Begitu banyak rintangan dan cobaan yang harus dilakukan oleh guru. Hal tersebut dilakukan agar gaji mereka bisa  memenuhi kebutuhan keluarganya. Belom lagi jika mereka tidak lolos Dalam seleksi mereka harus mengungulang lagi, mengulang dan mengulangnya lagi.
Dan jika sudah diterima pun mereka harus siap ditempatkan mengajar dimana oleh pemerintah pusat, mereka harus Taat dan mengabdi. Jika mereka ditempatkan di daerah yang jauh dari rumah mereka, desanya terpelosok dan jarang penduduk . Apa boleh buat, mereka hanya bisa menjalankannya dengan baik. Mereka harus rela meninggalakan keluarganya demi Tugas negara.
Jika dibandingkan dengan pekerjaan lainnya, guru adalah profesi yang sangat mulya dan sangan baik. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah seorang guru. Seperti hidup harus sabar, harus sering bersukur dan Tabah. Maka seharusnyalah kita pantas memulnyakan seorang guru. Karena guru adalah PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. PAHLAWAN YANG PATUT DIJADIKAN TELADAN untuk kehidupan sehari-hari di masyarakat. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan nasip seorang guru yang mengajar di daerah plosok, banyak fasilitas yang sangat kurang memadai. alhasil kegiatan belajar yang dilakukan menjadi tidak nyaman. Dan keterbatasan sarana dan prasaran didesa terpencil menjadikan suatu masalah juga yang harus diperbaiki dan butuh perhatian lebih dari pemerintah pusat. Mereka membutuhkan haknya. Jika sarana dan prasarananya baik maka akan lebih mudah pula guru dalam mentranfer ilmunya terhadapa peserta didik yang tinggal ditempat-tempat plosok tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H