Pada saat ini nasip para seorang guru sangat memprihatinkan. Apalagi jika mereka harus menghidupi anak dan keluargannya. Mereka sangat merasakan dampak akibat virus corona ini. Mereka harus rela banting setir bekerja apapun demi mengidupi keluarganya. Ditengah pandemi ini mereka harus dapat menjaga kesehatan dan disisi lain mereka juga harus menafkai keluarganya.
Meskipun pembelajaran tetap dilaksanakan melalui sistem online, mereka sebagai pendidik merasa kebingungan dan kesusahan dalam memberikan atau menjelaskan tentang materi yang diberikan. Dalam situasi seperti ini seorang guru harus berperan Aktif dalam kegiatan belajar online maupun menghidupi keluarga.
Dengan Semakin menyebar luasnya virus ini membuat masa Phk semakin panjang dan mereka pun sebagai seorang mulai kebingungan dalam menghadapi situasi yang seperti ini. Pengeluaran tetap berjalan namun pemasukan semakin berkurang. Mereka tetap digaji namun gaji mereka terpotong semua akibat tidak langsung megajar ( Tatap muka ).
Dalam situasi ini sebaiknya seorang guru mencari peluang pekerjaan yang tepat seperti menjual masker dan hand sanitizer, mungkin semua itu akan membantu untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebaiknya pemerintah memberikan dana ataupun uang sumbangan untuk guru yang terkena Phk. Agar mereka bisa tetap mengidupi keluarganya .Pemerintah harus memberikan tindakan keras terhadap orang yang mengambil hak orang lain. Dalam arti Bantuan tidak turun tepat pada orang yang membutuhkan . Kesadaran masyarakat dalam hal ini juga diperlukan. Agar sumbangan atau bantuan turun di tangan yang tepat.
Dalam situasi seperti ini diharapkan masyarakat semua mengikuti anjuran pemerintah agar virus ini cepat selesai dan tidak menimbulkan korban jiwa lagi. Kerja sama sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini. Diharapkan semua mematuhi peraturan yang ada agar semua warga,.pejabat, guru, Mall, pasar dll dapat berkerja seperti Hari-biasanya. Dan semua penghasilan dapat pulih seperti biasanya.
Semoga wabah yang terjadi di Dunia tetap terselesaikan agar kegiatan dapat dapat berjalan semestinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H