Mohon tunggu...
Haura ZainNur
Haura ZainNur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berkembang, bertumbuh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia

29 Mei 2024   00:26 Diperbarui: 29 Mei 2024   00:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagaimana pendidikan di Indonesia mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila?

            Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia, mengandung nilai-nilai moral dan etika yang harus dianut oleh seluruh warga negara Indonesia. Salah satu cara mewujudkan nilai-nilai pancasila adalah melalui sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendidikan Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila (Sihombing & Lukitoyo, 2021).

            Berdasarkan hasil penelitian, beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendidikan Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila, antara lain: (Khoiriah, 2019).

1. Memperkuat pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai pancasila kepada siswa. Pendidikan karakter dapat dicapai melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan ekstrakurikuler, pembinaan spiritual dan pengenalan budaya (Regiani & Dewi, 2021).

2. Mengembangkan kurikulum yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Program pendidikan merupakan dasar dari sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, menyusun kurikulum yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dapat membantu meningkatkan pendidikan Indonesia. Kurikulum yang memuat nilai-nilai pancasila dapat membantu siswa memahami nilai-nilai etika dan moral yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Libatkan tokoh masyarakat dalam proses pendidikan. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam proses pendidikan dapat membantu siswa memperdalam pemahamannya tentang nilai-nilai Pancasila. Tokoh masyarakat yang berpengalaman dan memahami nilai-nilai pancasila dengan baik dapat menginspirasi dan memotivasi siswa untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari (Hazimah & Dewi, 2021).

4. Menerapkan pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kritis, kreatif, dan kolaboratif. Dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa ditantang untuk memecahkan masalah atau situasi yang kompleks. Sehingga pelajaran ini dapat membantu mereka untuk lebih memahami nilai-nilai pancasila.

5. Menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga pendidikan luar negeri. Kerjasama dengan lembaga pendidikan asing dapat membantu Indonesia mengembangkan sistem pendidikan yang lebih baik. Melalui kerja sama ini, Indonesia dapat mempelajari praktik-praktik terbaik dalam mengembangkan pendidikan berdasarkan nilai-nilai moral dan etika (Akhwani et al., 2021).

Kurikulum nasional adalah satu-satunya hal yang dapat membandingkan semua sekolah di negara Indonesia. Kemudian di sila keempat, siswa perlu harus diajari tentang demokrasi sambil melakukan pertukaran pikiran agar siswa dapat menerima pendapat orang lain dan dapat mencapai kesepakatan bersama. Kemampuan menyampaikan tujuan bersama merupakan nilai yang dapat digali dalam konteks pendidikan itu sendiri. Berbicara kepada pancasila untuk mendorong Siswa menjadi pemimpin yang andal bagi anggota kelompok. Dalam dunia pendidikan, salah satu contohnya adalah ketika seorang siswa menjadi guru. Dalam hal ini, guru harus mampu bercakap-cakap dengan teman atau teman sekelas dan harus menghindari menjadi guru yang hanya mengincar kelompok saudara yang bersangkutan (Pakpahan et al., 2021).

Dalam pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan dari pendidikan Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, kecerdasan yang dimaksud di sini tidak hanya terbatas pada aspek intelektual, tetapi juga meliputi sikap moral dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, dalam pembentukan kurikulum, nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan utama yang penting agar tujuan pendidikan yang penting dapat tercapai (Wibowo & Darmawan, 2021).

Namun, Pancasila hanya dianggap sebagai formalitas dalam pendidikan dan hanya dijadikan sebagai bukti prestasi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan sering terjadi penyimpangan terkait dengan SARA dan pelanggaran HAM. Selain itu, siswa saat ini lebih mudah terpengaruh oleh budaya Barat karena kurangnya rasa nasionalisme dan cinta tanah air di era teknologi yang semakin canggih (Lestari, 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun