Mohon tunggu...
Haura ZainNur
Haura ZainNur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berkembang, bertumbuh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Konsentrasi Belajar Siswa Sekolah Dasar

10 Januari 2024   17:00 Diperbarui: 11 Januari 2024   01:01 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://pin.it/2gq6Tf9zL

Konsentrasi belajar adalah memfokuskan pikiran dan tindakan pada subjek yang dipelajari, menyingkirkan semua hal lain yang tidak ada hubungannya dengan subjek yang dipelajari. Menurut Kintari (2014), salah satu komponen yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah konsentrasi belajar, yang secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, siswa harus duduk di dalam kelas dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh guru mereka. Apabila siswa dapat menyerap pelajaran dengan baik, mereka juga akan memiliki prestasi akademik yang lebih baik. Siswa harus fokus pada penjelasan guru dalam situasi ini dan menghindari hal lain.Bentuk bahwa murid tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar contohnya, tidak dapat memperhatikan apa yang dijelaskan guru dengan baik, kesulitan memahami materi pelajaran, kesulitan menjawab pertanyaan guru secara langsung, dan kesulitan menjawab soal-soal tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

            Dua faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar siswa, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri seperti kesehatan jasmani dan rohani, kecerdasan, daya ingat, kemampuan, dan bakat. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu seperti keadaan lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan fisik (suara, pencahayaan dan desain belajar), meningkatkan modalitas belajar, mengawasi pergaulan, adalah faktor eksternal yang dapat membantu siswa lebih berkonsentrasi dalam belajar, sedangkan kondisi fisik dan kondisi psikologis adalah faktor internal yang juga harus diperhatikan apabila ingin meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar. Konsentrasi belajar dapat dilakukan dengan baik jika seseorang menjalankan perannya sebagai pelajar atau mahasiswa secara optimal, selain itu mereka akan belajar sebaik mungkin apabila ada dorongan semangat yang terus menerus.

            Beberapa faktor ini juga dapat memengaruhi konsentrasi siswa saat belajar, seperti usia, pengetahuan, pengalaman, dan gizi yang cukup. Sarapan pagi adalah salah satu contoh gizi yang cukup, yang dapat membantu kita mempertahankan daya tahan tubuh saat beraktivitas dan meningkatkan produktivitas kerja. Sarapan pagi juga dapat meningkatkan konsentrasi siswa saat belajar dan mempermudah mereka untuk menyerap pelajaran.

            Menurut data yang dirilis pada tahun 2014 oleh Organisasi Pendidikan, Sains, dan Budaya Dunia (UNESCO), pendidikan Indonesia berada pada peringkat ke-57 dari 115 negara untuk pendidikan global. Namun, hasil penelitian Internasional Programme for International Student Assesment (PISA) 2018 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa Indonesia masih rendah, menempatkan Indonesia pada peringkat 72 dari 77 negara.

            Banyak strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi siswa Sekolah Dasar, tetapi dua faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan konsentrasi siswa adalah penggunaan pendekatan pembelajaran non-konvensional dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, ada banyak hal di luar kelas yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi siswa Sekolah Dasar, salah satunya adalah yoga, sebuah aktivitas yang berfokus pada peningkatan konsentrasi. Yoga adalah sebuah aktivitas yang mengarahkan seseorang untuk berkonsentrasi, mengatur nafas, menenangkan pikiran, dengan pose-pose tertentu. Yoga dilakukan berdasarkan rekognisi realistis dari keadaan psikologis seseorang saat ini. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari yoga, yaitu memperbaiki postur tubuh, melancarkan aliran darah, mengurangi stress, menambah kekuatan, dan meningkatkan konsentrasi. Selain dapat dilakukan pada orang dewasa, yoga juga bisa diterapkan pada anak. Metode yang menjadi pilihan karena mengandung instruksi yang mudah dipahami, tidak memerlukan banyak material, dan menyenangkan untuk dilakukan.

            Menurut Flanagan (dalam Setiyo Purwanto, 2010), beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi siswa adalah sebagai berikut: memberikan kerangka waktu yang jelas, mencegah siswa berganti dari satu tugas ke tugas lain terlalu cepat, mengurangi jumlah gangguan di kelas, memberikan umpan balik dengan segera, merencanakan lebih sedikit tugas daripada memberikan banyak sesi, dan menetapkan tujuan dengan memberikan hadiah untuk mendorong siswa untuk mencapai tujuan mereka.

            Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nuryana & Purwanto (2013), "Efektivitas Gimnasium Otak dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar pada Anak", otak yang bekerja terlalu keras akan menyebabkan ketidakseimbangan antara otak kiri dan kanan, dan otak akan lelah, menyebabkan anak menjadi kurang fokus saat belajar.

            Meningkatkan gelombang otak melalui gerakan permainan dengan tangan dan kaki, seperti gerakan silang, saklar otak, dan pasang telinga, dikenal sebagai brain gym. Karena seluruh bagian otak digunakan untuk belajar dan konsentrasi, gerakan ini dapat meningkatkan kemampuan belajar anak dan pemusatan perhatian atau konsentrasi. Gym otak dapat membantu meningkatkan konsentrasi, atensi, dan kewaspadaan.

            Relaksasi atensi adalah teknik untuk mengurangi kecemasan, stres, dan ketegangan sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dengan meningkatkan kepekaan indra visual. gangguan kesehatan jasmani, belajar yang berisik,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun