Bojonegoro merupakan salah satu daerah penghasil minyak gas terbesar di Indonesia, namun di daerah tersebut angka kemiskinan masih termasuk tinggi yang menunjukkan bahawa potensi ekonomi di Kabupaten Bojonegoro tidak sesuai dengan kesejahteraan masyarakat sekitar. Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa  angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro sebesar dua belas koma delapan belas persen atau menurut data Badan Pusat Statistik data kemiskinan di Bojonegoro sebanyak 54.574 kartu keluarga (KK) atau ekuivalen dengan 153.253 jiwa. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro tahun 2017 hingga 2023, kemiskinan Kabupaten Bojonegoro masih berada pada ranking tetap. Yakni, ke 27 dari 38 kabupaten atau kota di Jawa Timur.
Ini ironis, apabila melihat faktanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro 2024 tembus sekitar Rp 8,7 triliun. Bahkan pada tahun 2023, nilai APBD Bojonegoro mencapai Rp7,4 triliun, menempatkan Bojonegoro di urutan ke-2 kabupaten dengan APBD tertinggi di Indonesia. Besarnya Nilai APBD ini tidak lepas dari besarnya dana bagi hasil minyak gas yang diterima oleh Kabupaten Bojonegoro. Dana Bagi Hasil (DBH) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dimana dimana daerah penghasil penerimaan negara mendapatkan bagian (persentase) yang lebih besar. DBH Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2006 sebesar Rp.49 miliar dan pada tahun 2023 sudah mencapai 2,4 triliun.
      Dengan jumlah APBD yang begitu besar tentunya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mempunyai kesempatan besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya termasuk mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro. Adapun program yang dapat diselenggarakan Pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat diantaranya adalah:
1. PertanianÂ
- Membantu mekanisasi atau bantuan alat-alat pertanian seperti untuk penanaman padi, pemeliharaan, pemanenan padi
- Membantu ketersediaan pupuk melalui pemerintah desa atau kelompok tani
- Membangun dan memberbaiki serta meningkatkan saluran-saluran irigasi karena sebagian besar sawah di Bojonegoro tadah hujan
- Menyediakan program asuransi bagi petani untuk melindungi mereka dari kerugian akibat bencana alam, hama, atau penyakit tanaman
- Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan manajemen usaha
2. Peternakan
- membantu penyediaan bibit-bibit unggul hewan ternak seperti sapi dan kambing
- memberikan pendidikan dan penyuluhan bagaimana membuat peternakan unggul
- menggandeng sektor swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan peternakan di Bojonegoro, termasuk penyediaan teknologi, pelatihan, dan akses pasar
- mendorong praktik peternakan berkelanjutan yang ramah lingkungan, termasuk pengelolaan limbah ternak dan penggunaan pakan yang efisien serta ramah lingkungan
- menyediakan bantuan berupa kandang yang sesuai dengan jenis ternak lokal, alat pemeliharaan, dan fasilitas penyimpanan pakan untuk meningkatkan produktivitas peternakan
3. Pendidikan
- Membangun dan memperbaiki gedung-gedung sekolah
- Peningkatan gizi makanan untuk anak-anak sekolah
- Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pengajaran di sekolah (komputer, lab, perpustakaan dll.)
- Peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan beasiswa
- Peningkatan beasiswa untuk anak-anak berprestasi di desa
4. Kesehatan
- Perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan di desa seperti pembangunan puskesmas
- Penyediaan makanan yang sehat dan bergizi untuk masyarakat
- Pencegahan dan pengendalian penyakit terutama penyakit menular
- Program imunisasi pada anak kecil
- Mengadakan pelatihan pada tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat
5. Infrastruktur
- Pembangunan dan perbaikan jalan mulai dari desa sampai jalan lintas/jalan penghubung antar kabupaten/provinsi (agar transportasi penumpang/barang lancar sehingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi)
- meningkatkan akses terhadap energi listrik melalui pembangunan jaringan listrik, pembangkit energi terbarukan, dan program subsidi untuk masyarakat kurang mampu
- Mengembangkan sistem penyediaan air bersih melalui pembangunan sumur, instalasi pengolahan air, dan jaringan distribusi untuk memastikan masyarakat memiliki akses terhadap air bersih dan sehat
6. Pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah
- Pelatihan untuk UMKM baik dari sisi produksi, pengemasan, pemasaran dan permodalan
- Menyediakan lokasi bazaar dan expo yang terjadwal bagi UMKM
- Membangun kemitraan dengan bank dan lembaga keuangan untuk menyediakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM
- Menyediakan akses pembiayaan yang lebih mudah bagi UMKM melalui program kredit mikro, pinjaman dengan bunga rendah, atau hibah untuk membantu mereka memulai atau mengembangkan usaha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H