Mohon tunggu...
Hauna Aprilia Mumtahanah
Hauna Aprilia Mumtahanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswi Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku "Bumi Cinta" Karya Habiburrahman El Shirazy

12 November 2022   14:38 Diperbarui: 12 November 2022   15:11 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel ini mengisahkan tentang Muhammad Ayyas, seorang mahasiswa dari Indonesia yang sedang melakukan penelitian untuk tesisnya di Moskwa, Rusia. Dimana selama melakukan kegiatan penelitiannya itu, Ayyas dihadapkan dengan berbagai macam ujian, serta godaan iman yang terus-menerus menghampirinya.

Hidup dalam bumi yang menuhankan kebebasan, free sex, pornografi, serta pornoaksi seperti Rusia tentu saja tidak mudah bagi Ayyas. Negara yang ia datangi untuk keperluan penelitiannya itu bahkan dijuluki 'surga' bagi orang-orang yang menginginkan kebebasan, serta merupakan negara pengakses situs porno terbesar di dunia. Apalagi setiap harinya Ayyas mau tidak mau harus berhadapan dengan Yelena dan Linor, dua gadis cantik Rusia yang tinggal satu apartemen dengannya. Mampukah Ayyas mempertahankan keimanannya?
***
Kali ini Kang Abik mengambil latar tempat di Rusia, tepatnya di kota Moskwa dengan suasana musim dinginnya. Keindahan Moskwa yang berbalut musim dingin itu digambarkan Kang Abik dengan begitu apik. Bagaimana tidak? Kang Abik dengan detailnya menggambarkan setiap sudut kota Moskwa dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Sampai-sampai sedikit banyaknya aku hafal nama-nama tempat, jalan, dan kawasan yang ada di sana. Pun dengan makanan khasnya. Beberapa kosakata bahasa Rusia juga diselipkan dalam beberapa dialognya.

Kang Abik selalu berhasil mendakwahkan Islam melalui tokoh-tokoh utama dalam novelnya. Makna yang terkandung dalam QS. Al-Anfal: 45-47, tersampaikan dengan baik lewat tokoh Ayyas. Seperti Fahri di Ayat-Ayat Cinta, tokoh Ayyas disini pun tidak kalah membuat pembaca jatuh cinta.

Lewat novel ini kita bisa tahu, bahwa memang betul musuh terberat kita tuh adalah hawa nafsu. Dan dari Ayyas kita bisa belajar untuk mengendalikan dan mengontrol hawa nafsu tersebut.

Aku suka dengan alurnya. Penuh kejutan! Pembahasan-pembahasan yang diselipkan pun menarik, salah satunya tentang atheisme & jenis-jenisnya. Juga sanggahan Ayyas terhadap pemikiran Nietzsche, itu keren! Hanya satu yang enggak aku suka, yaitu endingnya. Huhu.

Semoga ada kelanjutannya. I really hope it!

Pokoknya buku ini... high recommended!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun