4. Multitasking
Mencoba menangani banyak tugas sekaligus, yang sebenarnya dapat menurunkan kualitas kerja dan meningkatkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas karena harus sering berganti konteks. Fokus terpecah belah hingga akan menyebabkan satu tugas tidak cepat selesai dan tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, maka batasilah multitasking!
5. Sering Berganti Konteks
Hampir sama dengan multitasking, terus-menerus berganti antara berbagai tugas atau alat kerja, yang mengganggu fokus dan mengurangi produktivitas secara keseluruhan sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal.
6. Kurangnya Prioritas
Gagal memprioritaskan tugas berdasarkan pentingnya dan urgensinya, sehingga banyak waktu dihabiskan untuk aktivitas yang kurang penting. Jika sudah mendapatkan prioritas pun kita mesti memperkirakan gangguan (noise) yang akan diterima, jika tidak dapat dihilangkan, maka setidaknya kurangilah gangguan yang akan menimpa.
7. Ketergantungan Pada Alat Produktivitas
Terlalu mengandalkan alat dan aplikasi produktivitas tanpa benar-benar menggunakan mereka secara efektif untuk meningkatkan output kerja. Pada hal ini life skill yang adaptif memiliki nilai urgensi tersendiri, supaya tetap beradaptasi dengan berpikir kreatif dan siap dengan segala konsekuensi seperti tidak bergantung pada alat-alat penunjang masa kini.
8. Perfeksionisme
Berusaha membuat segala sesuatu sempurna sebelum menganggapnya selesai, yang menyebabkan penundaan dan produktivitas yang menurun. Pada akhirnya perfeksionis adalah penyakit yang mesti dihilangkan, sebab orang yang perfeksionis dianggap kurang visioner dan berorientasi ke depan, karena hanya fokus menyempurnakan satu tugas tanpa memperhatikan dengan baik tugas-tugas lain yang akan dihadapi. Sekalipun ada alat produktivitas yang menunjang, maka gunakanlah alat tersebut dengan sebijak mungkin.
9. Menghindari Delegasi