Sementara itu Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 10 Dr. Marzuki, M. Pd menyampaikan "banyak komunitas yang berusaha untuk melestarikan pembuatan tikar dari daun mengkuang sebagai bagian dari upaya menjaga warisan budaya mereka.Â
Selain sebagai produk kerajinan yang memiliki nilai ekonomi, pembuatan tikar ini juga menjadi media untuk memperkenalkan generasi muda pada nilai-nilai tradisional dan keterampilan yang mungkin hilang jika tidak dijaga" ucapnya.
Membuat tikar dari daun mengkuang bukan hanya sekadar aktivitas kerajinan tangan, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan dan pelestarian budaya yang kaya akan nilai sejarah dan kearifan lokal.Â
Jadi, dengan terus mendukung dan mempromosikan pembuatan tikar mengkuang, kita tidak hanya menjaga warisan budaya dari kepunahan, tetapi juga membantu memperkuat identitas dan kesejahteraan komunitas yang masih teguh memegang tradisi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H