Mohon tunggu...
Hatika Ariani
Hatika Ariani Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN Langsa

Membaca/introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Membuat Tikar dari Daun Mengkuang, Upaya Melestarikan Budaya dan Kearifan Lokal

16 Agustus 2024   10:10 Diperbarui: 17 Agustus 2024   06:55 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anyaman pandan untuk tikar. (Dok. disbud.kepriprov.go.id via kompas.com)

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Sementara itu Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 10 Dr. Marzuki, M. Pd menyampaikan "banyak komunitas yang berusaha untuk melestarikan pembuatan tikar dari daun mengkuang sebagai bagian dari upaya menjaga warisan budaya mereka. 

Selain sebagai produk kerajinan yang memiliki nilai ekonomi, pembuatan tikar ini juga menjadi media untuk memperkenalkan generasi muda pada nilai-nilai tradisional dan keterampilan yang mungkin hilang jika tidak dijaga" ucapnya.

Membuat tikar dari daun mengkuang bukan hanya sekadar aktivitas kerajinan tangan, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan dan pelestarian budaya yang kaya akan nilai sejarah dan kearifan lokal. 

Jadi, dengan terus mendukung dan mempromosikan pembuatan tikar mengkuang, kita tidak hanya menjaga warisan budaya dari kepunahan, tetapi juga membantu memperkuat identitas dan kesejahteraan komunitas yang masih teguh memegang tradisi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun