Minggu, tanggal 3 desember merupakan suatu kejadian tak terduga yang terjadi. Bagaimana tidak, gunung marapi yang awalnya tidak ada tanda-tanda apapun tiba-tiba meletus pada pukul 14.45. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu kabupaten Agam dan kabupaten Tanah datar. Letusan gunung ini berupa muntahan abu vulkanik dengan material yang terlempar hingga 3000 meter dari tempat asalnya.
Dikarenakan tidak ada tanda-tanda bahaya sebelumnya, maka banyak orang yang melakukan aktivitas pendakian pada hari itu. Pukul 17. 30 tim SAR melakukan penyisiran untuk mencari para korban. Akibat kejadian ini pendakian di gunung marapi ditutup. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa erupsi gunung marapi terekam seismogram dengan amplitudo 30 mm. erupsi tersebut terjadi selama kurang lebih 4 menit.
Hasil evakuasi oleh tim SAR didapatkan bahwa dari 11 orang dari 14 pendaki dinyatakan meninggal, sementara 3 diantaranya berhasil diselamatkan. Salah satu yang berhasil diselamatkan yaitu seorang mahasiswa bernama Zhafira. Pada saat erupsi marapi terjadi Mahasiswa Politeknik Negeri Padang ini sempat meminta tolong ke ibunya melalui aplikasi whatsapp. video yang dikirim ke ibunya tersebut memperlihatkan bagian wajahnya yang tertutup oleh abu vulkanik. Sebelumnya mahasiswi ini sempat dikabarkan meninggal oleh tim SAR, namun ternyata Zhafira masih hidup dengan kondisi patah tulang dan luka-luka di sekujur tubuhnya.
Sekarang Zhafira sedang dirawat di RSUD Padang Panjang. Akibat dari luka bakar di sekujur tubuhnya, ia harus menahan sakit. Keluarga sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan anak mereka kembali setelah kejadian erupsi yang kelam tersebut. Menurut pengakuan Zhafira, ini merupakan pengalaman pertama dia mendaki gunung.
Kabar terkahir dari tim SAR pada rabu, 6/12/2023 korban erupsi marapi berjumlah 75 orang. 40 orang selamat dengan luka ringan telah pulang ke rumah masing-masing, 23 orang meninggal dunia dan 12 korban luka sedang dalam perawatan di rumah sakit.
Tidak bisa dipungkiri, banyak sekali masalah berlalu-lalang dalam hidup yang membuat kita merasa sulit untuk menjalani kehidupan. Dari banyaknya masalah yang datang, kadang membuat kita sering menyalahkan takdir. Padahal ketentuan dan kehendak yang telah ditetapkan oleh Allah adalah sebaik-baiknya takdir. Tetaplah berfikir positif terhadap apapun yang telah terjadi, sebab pasti ada hikmah dibalik masalah yang kita hadapi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H