Mohon tunggu...
Hate Monday
Hate Monday Mohon Tunggu... -

Pegawai Negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Polisi Jujur

23 April 2015   12:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekarang orang semua ribut soal pelantikan Wakapolri BG yang sebelumnya diusulkan jadi kapolri tapi tidak jadi hanya karena terindikasi korupsi.   Saya jadi tertarik untuk menulis soal Polisi jujur karena orang tua saya adalah Purnawirawan Polisi.   Selama ini orang selalu merindukan aparat negara yang jujur,  Polisi adalah aparat negara yang langsung bersinggungan dengan pelayanan publik (masyarakat).    Tugas Polisi sangat berpotensi untuk melakukan tindakan korupsi.   Sebagai pelayan masyarakat Polisi setiap hari bersinggungan dengan kegiatan yang melibatkan "jasa", baik di lapangan maupun di belakang meja.

Ayah saya (88th) adalah purnawirawan Polisi dan terakhir berpangkat Kolonel, sebuah pangkat yang cukup tinggi dalam struktur kepangkatan Kepolisian.   Satu hal yang selalu saya ingat dan saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah "KEJUJURAN".    Saya ingat sekali jabatan terakhir ayah cukup strategis di Mabes Polri jl Trunojoyo.   Selama masa dinasnya beliau sering berpindah tempat mulai dari Kalimantan, Sulawesi, Surabaya dan Jakarta.    Beliau sangat sederhana dan sangat teguh memegang nilai "Kedisiplinan" dan "Kejujuran".   Padahal beberapa kali beliau menjabat suatu jabatan yang dapat dikategorikan "basah" dan sangat memungkinkan untuk bisa "memperkaya" diri, namun beliau konsisten dengan nilai-nilai "Kejujuran". Saya ingat sekali dulu waktu berdinas di Jakarta Ayah diberikan kendaraan dinas Toyota Land Cruiser Kanvas.   Dengan kendaraan tersebut kami sekeluarga berpergian, mengantar sekolah, berbelanja, rekreasi dan lain-lain.

Sampai tahun1979 Ayah saya akhirnya bisa membeli sebuah mobil baru Toyota Kijang "kotak sabun".    Saya merasakan betapa bangganya Ayah saya saat itu bisa membeli mobil baru hasil keringatnya sendiri yang ditabung puluhan tahun sebagai anggota Kepolisian,  padahal  tiga tahun lagi (1982) beliau pensiun.    Bisa dibayangkan dengan Jabatan Kolonel "hanya" dan "baru" bisa beli mobil tiga tahun sebelum pensiun, mungkin saat ini sedikit sekali Polisi yang hidup sederhana seperti Ayah saya.    Saat ini saya perhatikan banyak anggota Polri yang sudah mempunyai kendaraan yang cukup mewah walaupun baru berdinas kurang dari 10 tahun.

Kembali kepada soal Korupsi, saya tidak menuduh bahwa anggota Polri banyak yang korupsi.   Tetapi sangatlah mudah melihat dan menilai kehidupan seorang anggota Kepolisian.   Bayangkan saja dengan gaji  seorang Ipda 0 tahun hanya sekitar 2,4-2,5 jt per bulan.    Bisakah dalam waktu 6 tahun (Kapten/AKP) bisa membeli mobil baru?   Padahal biaya hidup di sebagian besar wilayah Indonesia sangat tinggi, belum lagi kalau sudah berkeluarga dan punya anak.   Biaya hidup dan sekolah mungkin bisa dipenuhi dari gaji + remunerasi kalau pandai-pandai mengatur, tetapi membeli mobil baru????   Sudah jamak kita lihat sebagian pejabat Polri yang hidup sangat mewah, rumah dan mobil bermilyar-milyar.    Dari mana semua uang itu didapat??  Dari gaji semata???   Mustahil!!!!     Silahkan ditebak sendiri.....

Tulisan ini saya buat untuk mengingatkan kepada aparat negara khususnya TNI/Polri dan Pemerintah bahwa memang sulit hidup layak di Indonesia bila hanya mengandalkan gaji semata.    Saya yakin sebagaian dari mereka yang mampu membeli mobil dan rumah mungkin mempunyai "bisnis" lain, moga-moga saja.   Saya ingin mengingatkan bahwa sebagai aparat negara kita disumpah untuk tidak memanfaatkan jabatan untuk korupsi dalam bentuk apapun.    Memang berat rasanya tetapi itulah resiko yang harus diambil sebagai aparat negara.   Namun berdasarkan pengalaman Ayah saya, bila kita bekerja dengan jujur dan lurus saya yakin Allah SWT akan memberikan jalan, rezeki yang halal dan berkah bagi keluarga.   Ingatlah idola Kepolisian Republik Indonesia bapak Hoegeng yang sangat sederhana.   Sudah lama kita idamkan sosok seperti beliau jujur, displin dan sederhana.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi para anggota Polri yang masih baru, bahwa pilihan kalian sebagai aparat negara harus kalian jalankan dengan teguh.    Hiduplah sederhana, jangan tergiur untuk korupsi,  jadilah contoh bagi masyarakat.   Hidup Polri!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun