Ideologi adalah sekumpulan ide yang mencerminkan kebutuhan-kebutuhan, harapan, dan tujuan sosial dari individu, kelompok, golongan atau budaya (The American Heritage dan Dictionary of The English Language, Fourth Edition). Ideologi juga seringkali dipahami sebagai sekumpulan ajaran atau kepercayaan yang membentuk dasar-dasar politik, ekonomi, dan sistem-sistem lain yang ada di sebuah negara. Dengan kata lain, setiap negara pasti memiliki sebuah ideologi.
Namun, seperti sebuah peribahasa, "lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya".
Pandangan mengenai ideologi negara yang satu belum tentu diterima oleh negara yang lain. Setiap negara memerlukan ideologi  yang berbeda-beda sebagai wadah, dasar, dan landasan untuk pembangunan di wilayah masing-masing.Â
Banyak negara-negara maju di dunia yang sudah mencapai kejayaan yang cemerlang dikarenakan mereka telah menggunakan ideologi yang tepat untuk bangsa mereka sehingga tidak begitu sulit bagi masyarakatnya agar berprilaku sesuai dengan landasan ideologi yang mereka gunakan.Â
Lalu, apakah Pancasila merupakan ideologi yang tepat untuk Indonesia? Untuk mengetahui apakah Pancasila sudah ideal untuk kita gunakan, kita melihatnya dari tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi tersebut, yaitu dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas.
Baca juga: Menghidupkan Kembali Pendidikan Pancasila sebagai Dasar Negara
1.Dimensi Realitas menyatakan bahwa sebuah ideologi merupakan  interprestasi dari keadaan riil bangsanya sendiri. Ideologi Pancasila telah memenuhi dimensi realitasnya karena Pancasila telah menggambarkan keadaan sesuangguhnya dari masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila juga dapat dikatakan sebagai cermin dari kepribadian bangsa Indonesia karena telah memberikan ciri yang khas bagi bangsa Indonesia untuk dapat dibedakan dengan negara lain.Â
Terdapat kemungkinan bahwa masing-masing sila di dalam Pancasila terlepas dari sila yang lain, akan tetapi, kelima sila tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Itulah sifat dari Pancasila yang mencirikan bangsa Indonesia, yaitu terdiri atas berbagai suku, agama, pulau-pulau namun tetap merupakan satu kesatuan Indonesia.
2.Dimensi Idealitas menyatakan sebuah ideologi harus mengandung cita-cita dari seluruh elemen masyarakatnya, sehingga suatu bangsa mengetahui tujuan mereka masing-masing. Ideologi Pancasila juga telah memenuhi dimensi idealitasnya, karena Pancasila mengandung cita - cita dari seluruh elemen masyarakat di Indonesia. Cita-cita luhur bangsa Indonesia tegas memuat dalam Pembukaan UUD 1945. Di dalam Pembukaan UUD 1945 juga  terdapat nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, Pancasila merupakan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
Baca juga: Pendidikan Pancasila Bukan Pelajaran "Kelas Dua", Kan?
3.Dimensi Fleksibilitas menyatakan bahwa sebuah ideologi harus bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman. Pancasila telah memenuhi dimensi fleksibilitasnya karena Pancasila bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman. Pancasila juga terbuka terhadap hal - hal yang baru tanpa kehilangan nilai - nilai dasarnya. Oleh karena itu, Pancasila juga sering disebut sebagai ideologi terbuka.