Mohon tunggu...
Hasyim MAH
Hasyim MAH Mohon Tunggu... wiraswasta -

Berusaha mengusung wacana nasionalisme, pluralisme dan kepedulian pada alam ini dengan disertai pemikiran yang bijak dan arif... Begitu maunya...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Setuju Gedung DPR yang Mewah Itu, Asal...

6 September 2010   09:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:24 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang kita tahu, anggota DPR sekarang ini sedang menggebu-gebu buat gedung baru. Bukan gedung biasa namun gedung yang sangat mewah. Tentu saja rencana ini melukai hati rakyat yang bukan saja memilihnya tapi juga menggajinya.

Kekuatiran rakyat sangat masuk akal, karena meski protes masyarakat sampai berbusa-busa, gedung itu pada akhirnya tetap dibangun dan diwujudkan. Hal ini seperti pada tulisan Pak Faisal Basri (Saatnya Pembangkangan Sipil) yang yakin bahwa gedung itu tetap akan dibangun.

Memang ada anggota DPR yang menolak, namun nyatanya pembangunan itu sudah jadi keputusan. Nah, sebenarnya dalam kasus seperti ini, rakyat perlu tahu siapa saja anggota DPR yang setuju dan tidak setuju. Ini harus jelas. Dan tentu saja untuk urusan seperti ini, media massa (elektronik dan cetak) harus berperan. Misalnya Kompas harus bisa merilis semua anggota DPR yang setuju dan yang tidak setuju. Rakyat perlu tahu siapa saja mereka plus identitas partai di belakangnya.

Jika setiap keputusan kontroversial, rakyat diberi tahu pasti siapa saja yang terlibat, maka itu bisa menjadi dasar bagi rakyat ketika memberi suara nanti di pemilu. Ini sangat penting.

Namun, saya sendiri sebenarnya setuju jika DPR punya gedung semewah itu. Hanya saja biaya pembangunannya jangan mengambil dari APBN, tapi dari hasil urunan uang pribadi para anggota DPR. Tapi ini bukan dengan potong gaji lho. Mereka harus urunan meski harus menjual rumah pribadi mereka. Kalau begini, saya setuju gedung mewah itu dibangun.

Mojokerto, 6 September 2010

Hasyim MAH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun