Mohon tunggu...
Darno Jomblang
Darno Jomblang Mohon Tunggu... -

Mahasiswa, petualang fisik & psikis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Digigit Nyamuk

13 Maret 2014   19:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Indonesia terletak pada garis katulistiwa atau ekuator, karena itu negara ini beriklim tropis. Salah satu permasalahan pada negara-negara yang beriklim tropis adalah nyamuk. Serangga kecil ini banyak sekali menimbulkan masalah besar bagi masyarakat Nusantara mungkin sejak berabad-abad yang lalu. Meskipun bagi sebagian kalangan justru menjadi sumber penghasilan, khususnya bagi para produsen obat pembasmi nyamuk, yang sekarang semakin variatif dengan berbagai macam produk.

Hampir semua orang khususnya para orang tua yang mempunyai anak balita maupun bayi, pasti menginginkan rumahnya terbebas dari nyamuk. Sayangnya, ‘tamu tak diundang’ ini baik siang maupun malam selalu saja berkunjung ke rumah kita. Terlebih bila di rumah banyak terdapat pepohonan rimbun dan air tergenang.

Tercatat lebih dari 3000 spesies nyamuk beterbangan di muka bumi ini, baik di tempat yang beriklim panas maupun dingin. Meskipun mampu hidup di kutub, sebagian besar nyamuk lebih suka hidup di daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban tinggi seperti di Indonesia. Memang sebagian nyamuk tidak menimbulkan permasalahan besar, karena hanya meninggalkan bekas berupa bentol-bentol saja pada kulit. Namun banyak pula jenis nyamuk yang membawa penyakit berbahaya dan cenderung mematikan. Misalnya seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya, Filariasis, dan West Nile Virus (penyakit radang otak).

Nyamuk menyerang manusia yang tubuhnya menghasilkan kelebihan asam-asam tertentu, seperti asam urat. Unsur ini dapat merangsang sensor pembau pada nyamuk, menggerakkan mereka untuk mendarat dan mencurigai calon ‘korban-korbannya’. Nyamuk dapat ‘mencium’ aroma ‘makan malamnya’ dari jarak 50 meter. Selain itu kelebihan asam, gas karbondioksida juga menarik bagi nyamuk, bahkan dari jarak yang jauh (Conlon). Nyamuk lebih menyukai orang dewasa dibanding anak-anak karena kecenderungan gas karbon dioksida yang dihasilkan lebih banyak. Wanita-wanita hamil juga beresiko lebih tinggi, karena yang sama. Gerakan dan suhu panas tubuh juga menarik bagi nyamuk.

Sebagian besar masyarakat kita pun mengganggap nyamuk ini sebagai musuh. Karena apa yang diperbuat oleh nyamuk cenderung merugikan manusia. Namun ada fenomena lain yang janggal bahkan salah. Kita sering sekali mengatakan “digigit nyamuk”. Misalnya pada penggalan lirik lagu Nina Bobo yang sering dinyanyikan untuk menidurkan anak-anak, “… kalau tidak bobo digigit nyamuk”. Sejenak saya berpikir, apakah nyamuk benar-benar menggigit manusia? Salah kaprah ini sudah diajarkan pada masyarakat Indonesia sejak mereka masih kanak-kanak.

Sebelum saya menjelaskan tentang salah kaprah tadi, saya akan mengulas dulu tentang tipe-tipe mulut serangga, karena nyamuk merupakan bagian dari serangga. Dari ribuan spesies serangga, tipe mulut serangga telah dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu:



  1. Tipe mulut penggigit-pengunyah

    Terdiri dari sepasang bibir dan organ penggiling untuk merobek dan menghancurkan makanan, serta organ tipis sebagai perobek. Makanan disobek kemudian dikunyah lalu ditelan. Serangga yang memiliki mulut jenis ini adalah belalang.


  2. Tipe mulut peraut-penghisap

    Menyerang jaringan dan mengakibatkan berwarna putih atau belang kemudian tanak dan mengerut. Serangga yang memiliki jenis mulut ini adalah kutu daun.


  3. Tipe mulut penjilat-penghisap.

    bahan pangan padat dibuat menjadi lembek akibat ludah yang dikeluarkan dari mulut untuk melunakkan makanan, kemudian baru dihisap. Serangga yang memiliki jenis mulut ini adalah lalat.


  4. Tipe mulut penghisap.

    Memiliki tipe yang khusus, yaitu labium yang sangat kecil dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna. Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen. Bagian yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang dapat memanjang dan menggulung. Serangga yang memiliki jenis mulut ini adalah ngengat dan kupu-kupu.


  5. Tipe mulut penusuk-penghisap.

    Gejala serangan pada objek makanan akan ditemukan bekas tusukan yang akan menyebabkan terjadinya perubahan warna maupun perubahan bentuk pada bagian yang diserang. Serangga yang memiliki jenis mulut ini adalah nyamuk dan kepik.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa nyamuk tidak mengigit. Karena tipe mulut nyamuk adalah penusuk-penghisap. Nyamuk menusuk hingga menembus kulit luar manusia dengan mulutnya, lalu menghisap makanannya. Nyamuk betina menghisap darah, sedangkan nyamuk jantan menghisap nektar pada bunga.

Cara nyamuk menusuk dan menghisap berbeda-beda. Ada nyamuk betina yang suka menusuk-menghisap dalam posisi menungging alias posisi badan, mulut dan jarum yang dibenamkan ke kulit manusia dalam keadaan segaris. Nyamuk ini berasal dari golongan Anopheles yang menyebabkan penyakit Malaria. Adapula yang suka menggigit dalam posisi mendatar sesuai dengan posisi ‘pendaratan’ di permukaan kulit korbannya. Nyamuk ini adalah golongan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi biang penyakit Demam Berdarah Dengue dan Chikungunya. Nyamuk lain adalah nyamuk culex yang menyebabkan penyakit radang otak atau biasa disebut West Nile Virus alias virus Nil Barat. Penamaan tersebut disesuaikan dengan asal penyakit tersebut dari belahan benua Afrika.

Jadi seharusnya masyarakat Indonesia tidak mengatakan “dia digigit nyamuk” karena yang benar adalah “dia ditusuk & dihisap nyamuk”. Namun “ditusuk-dihisap nyamuk” tentu terdengar aneh dan janggal bagi kita karena kita sudah terbiasa dengan “digigit nyamuk”. Disinilah letak salah kaprah dari masyarakat kita yang hanya mengikuti saja tanpa menelaah terlebih dahulu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun