Bakal cawapres, Muhaimin Iskandar atau akrab dipanggil Cak Imin dalam pidatonya di acara Mlaku bareng AMIN di Sidoarjo Jawa Timur berkata akan menyelamatkan Palestina jika AMIN menang Pilpres 2024. Dalam Kesempatan itu Cak Imin juga mendoakan agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat agar bisa menolong bangsa lain, termasuk Palestina. Acara tersebut dihadiri kurang lebih 2 juta peserta. Semua peserta yang hadir turut meramaikan dan antusias terhadap pasangan calon presiden 01 ini.
AMIN menang kita selamatkan Palestina!, itu merupakan seruan yang dilontarkan oleh cawapres Muhaimin Iskandar. Isi pidato itu memang berupa doa untuk saudara kita di Palestina. Namun siapa sangka dari kalimat yang dikeluarkan oleh cawapres RI tersebut justru menjadi pro kontra di masyarakat. Banyak yang setuju dengan isi pidato cawapres itu karena bernilai positif. Ada juga yang menganggap hal tersebut tidak masuk di akal.
Apakah harus menjadi presiden dulu jika ingin menyelamatkan Palestina?
Ungkapan sang cawapres terkait niat baiknya akan menyelamatkan Palestina memang sangat mulia. Akan tetapi sebelum kita ingin “Menyelamatkan”, kita harus tahu betul apa itu arti dan makna dari kata “selamat”. Selamat berarti bebas dari kejahatan, ketika kita sudah menyelamatkan 1 kaum dari ancaman berarti kita sudah menjamin bahwa 1 kaum tersebut bebas dari ancaman. Pertanyaannya adalah apakah kita bisa “menyelamatkan Palestina?”.
Konflik yang terjadi di Palestina memang sudah sangat lama, namun kata menyelamatkan itu dirasa kurang masuk akal. Karena menyelamatkan suatu negara dari peperangan bukanlah hal yang mudah. Terkecuali, kita adalah negara pemegang kekuasaan terbesar di dunia. Janji yang diucapkan cawapres ini menurut saya tidak logis. Banyak kata lain yang lebih tepat untuk mengungkapkan dukungan kita untuk Palestina seperti “membantu dan menolong”. Lantas apakah kita harus menjadi pemimpin suatu negara terlebih dahulu untuk bisa menolong saudara kita di Palestina?.
Menjadi seorang presiden memang memiliki kuasa yang paling tinggi dalam suatu negara. Berbicara mengenai pemimpin, di negara kita tidak ada larangan ataupun aturan mengenai siapa saja yang berhak untuk menolong rakyat negara lain. Dalam artian, tidak harus menunggu menjadi pemimpin negara untuk bisa menolong saudara kita di Palestina. Tanpa kekuasaan, harta, maupun jabatan pun kita tetap bisa menolong saudara kita di Palestina. Inti yang dapat saya sampaikan yaitu, jika bisa memulainya tanpa harus menunggu menjadi seorang presiden kenapa tidak?.
Bantuan AMIN yang bisa dilakukan untuk Palestina
Dapat kita ketahui bahwa banyak sekali cara yang dapat dilakukan oleh kita untuk saudara kita di Palestina. Kali ini konteksnya sebagai seorang pejabat lebih tepatnya calon presiden RI. Bantuan yang pertama berupa finansial atau keuangan, bantuan ini berupa uang tunai yang diberikan kepada Palestina. Uang tersebut dapat digunakan untuk keperluan keperluan militer maupun non militer dari Palestina.
Kedua ada logistik, bantuan logistik dapat berupa barang barang seperti tenda, selimut, baju, dll. Bantuan ketiga yaitu bantuan kebutuhan pokok dan kesehatan seperti makanan, minuman, obat obatan, p3k dan masih banyak lainnya. Bantuan bantuan itu tentunya akan sangat bermanfaat jika disalurkan untuk rakyat Palestina. Kalau tidak mempunyai itu semua pun kita dapat membantu rakyat Palestina dengan selalu mendoakannya.
Opini yang saya tulis ini murni berasal dari diri saya. Tujuan saya membuat opini ini untuk membuka mata kita semua agar tidak tinggal diam melihat saudara kita ditindas. Khusus pada ketiga calon presiden RI untuk lebih membuktikan janji janjinya. Buatlah janji sesederhana mungkin lalu perbanyaklah aksi nyata. Jangan menunggu untuk menjadi seorang pimpinan negara dahulu untuk menolong sesama, kita bisa memulainya dari sekarang
