Mohon tunggu...
Hastuti K
Hastuti K Mohon Tunggu... -

Hastutik Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Emping Melinjo Khas Kota Limpung

1 Januari 2015   01:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:04 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jajanan ringan kini telah menjadi makanan yang harus ada setiap waktu santai. Hampir setiap orang membutuhkan makanan ringan untuk cemilan. Apalagi mahasiswa, anak kost yang hobinya ngemil. Makanan ringan sudah seperti makanan pokok yang ada tiap harinya. Sekarang ini telah banyak makanan ringan yang terbuat dari berbagai macam bahan makanan. Tiap orang pun tentu memiliki selera sendiri. Ada suka yang jajanan kering maupun basah. Jajanan ringan yang gurih, manis, pedas, maupun yang berbagai aneka macam rasa. Nah disini saya akan sedikit memberikan tulisan saya tentang salah satu makanan ringan khas kota Limpung. Seperti yang disebut-sebut selama ini, “Limpung Kota Emping” tentu makanan ringan yang sangat khas diwilayah ini yaitu emping. Emping melinjo sendiri, merupakan sebuah produk makanan yang berbahan dasar melinjo yang sangat berkembang pesat di kota Limpung, kabupaten Batang. Karena Limpung sendiri disebut kota emping, maka mayoritas masyarakatnya berpenghasilan melalui sektor emping melinjo ini, yang aktivitasnya disebut dengan “ngemping” yang artinya membuat emping. Selain itu di daerah sekitar Limpung sendiri juga banyak terdapat perkebunan melinjo yang tersebar dibeberapa kecamatan, seperti Reban, Tersono, Bawang, Blado.

1420025626229885619
1420025626229885619
Limpung sendiri merupakan sentra pusat emping melinjo, kini emping melinjo Limpung telah merambah ke berbagai daerah luar Jawa tengah. Emping melinjo sendiri terbuat dari bahan utamanya yaitu melinjo, lebih tepatnya yaitu biji melinjo. Proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama. Yaitu biji melinjo yang telah dikupas dari kulitnya lalu di sangrai hingga matang. Kemudian dari bijinya yang telah disangrai hingga matang tadi, biji itu masih dikupas lagi dengan cara di kupas menggunakan batu kecil, istilahnya yaitu “dipipisi” sehingga kulitnya itu terkelupas. Setelah dikupas itu melinjo tersebut warnanya putih ke coklat kuningan. Lalu biji tersebut di pipihkan. Cara memipihkan biji melinjo yaitu dengan cara, plastik yang memang telah digunakan untuk ngemping ditaruh diatas batu yang lebar, kemudian diatas plastik tersebut biji melinjo dipipihkan dengan menggunakan palu yang alas palu tersebut tentu sufah dialasi dengan plastik khusus untuk membuat emping. Tidak mudah untuk membuat emping agar bisa berbentuk lingkaran dan tipis. Ketika memipihkan usahakan melinjo masih dalam keadaan panas, sehingga dalam proses pembuatan ini juga harus cekatan. Ketika menyangrai, mengupas dan memipihkan. Setelah itu emping yang telah dipipihkan diatas plastik tersebut dijemur hingga kering dibawah terik matahari. Setelah kering maka emping dilepaskan dari plastik tersebut. Ketika melepaskan tentu harus hati-hati, karena kondisi emping yang kering jika tidak hati-hati emping yang telah kering tersebut bisa remuk dan hancur tidak berbentuk bulat lagi.

1420025656508773899
1420025656508773899
Setelah itu, emping yang sudah kering tersebut biasanya warga masukkan ke plastik untuk dijual ke pasar dipusat empingnya untuk dijual. Namun kini beberapa warga juga tidak harus ke Limpung untuk menjualnya, karena kini juga beberapa penjual prodiksi emping melinjo ini telah datang ke desa-desa untuk menjual melinjo dan diberi waktu berapa lama untuk dijual kembali dalam bentuk emping dan mereka mendapat upah dari hasil emping yang telah dibuatnya.

Emping melinjo ini kini telah sedia berbagai macam aneka rasa, mulai dari yang gurih, manis maupun pedas, harganya pun terjangkau. Emping melinjo ini sangat cocok sekali dihidangkan untuk cemilan sehari-hari maupun untuk lauk pauk ketika makan. Selain itu, emping melinjo ini juga sering dijadikan hidangan ketika ada acara hajatan maupun hari raya idul fitri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun