Mohon tunggu...
Abu Haidar Hanif
Abu Haidar Hanif Mohon Tunggu... profesional -

Sebuah buku catatan pribadi yang kutuangkan berbagai hal di dalamnya, dengan harapan akan menjadi sebuah pengingat, bahan evaluasi, dan pelajaran bagi diriku yang semoga bermanfaat pula untuk sahabat-sahabat sekalian. Tentu saja tidak semua hal aku tuangkan. Namun setidak-tidaknya, beberapa coretan tinta akhirnya bisa menjadi berlembar-lembar halaman yang berguna, insyaAllah.\r\n\r\nMy biografi telusuri aja tulisan sederhana ini..\r\n\r\nnext Info..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Kasar pada Anak!

4 Maret 2014   18:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Merupakan anggapan yang salah dari seorang murobbi yang meyakini, bahwa dengan kekerasan, kekasaran dan pukulan ia dapat mendidik generasi yang mampu mengemban tanggung jawab. Karena perilaku tersebut dapat membunuh titik penting kekuatan pribadinya dan akan membentuk sosok yang memiliki sifat berikut ini; 1. Takut. Ketika seorang anak selalu merasa ketakutan kepada orang tua, maka terputuslah komunikasi antara dia dan orang tua. Perilakunya terusik saat bersamanya, sehingga dia selalu menghindar. Jika anak melihatnya, timbul perasaan takut dan berlari kekamar. Dan jika dia lewat didekatnya, anak langsung menjauh dan menghindar darinya. 2. Linglung. Anak akan kehilangan rasa percaya diri dan selalu bersikap linglung. Dia tidak mampu mengambil suatu keputusan. Fenomena tersebut semakin jelas terlihat saat anak beranjak dewasa. 3. Penyendiri dan tidak mampu berinteraksi dengan orang lain, sehingga ia menjadi sosok yang kesepian dan menjadi pemurung, Lalu hilanglah sifat yang terpenting, yaitu daya tarik pribadi. Memukul anak dan menyakitinya memiliki pengaruh kejiwaan didalam dirinya. Dia akan merasa terhina dan sakit begitu hukuman dijatuhkan. Sanksi fisik merupakan sesuatu yang tidak dihindari oleh jiwa manusia. Ia akan merasakan ketidaknyamanan, karena hal itu bertentangan dengan kemuliaan fitrah manusia, yang telah di muliakan Allah SWT dengan amanah besar yang dilimpahkan kepadanya. Selamat Datang di Kamar Murobbi ! Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapatkan dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan dalam arti yang sebenar-benarnya adalah suatu proses kehidupan tiap individu dalam mengembangkan dirinya untuk dapat melangsungkan kehidupan yang bahagia didunia serta menjadikannya ladang untuk memperoleh kehidupan bahagia di akhirat kelak. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan berawal di lingkungan keluarga, kemudian di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya, sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga. Baca Selengkapnya disini..!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun