Milyaran manusia pernah terlahir di muka bumi iniRibuan generasi silih berganti
Lahir manusia-manusia hebat yang mewarnai dunia
Sebagian mengubah wajah dunia ini menjadi lebih baik
Banyak sekali orang-orang hebat yang pernah hidup. Sebutlah James Watt, penemu mesin uap, awal dari Revolusi Industri yang berbuah kapitalisme. Edison, pemuda jenius yang menemukan lampu pijar dan ratusan penemuan lainnya. Marthin Luther, sang tokoh reformasi gereja, melahirkan agama protestan yang dianut jutaan manusia saat ini. Leonardo Da Vinci, pelukis dan ilmuwan brilian yang multitalent di berbagai bidang. Einstein, ilmuwan fisika terhebat abad 20 dengan teori relativitasnya yang mengguncang dunia fisika saat itu, mementahkan teori Newton yang dianut sejak dua abad sebelumnya. Hitler, sang pemimpin kejam nan kharismatik yang menyihir ribuan pengikutnya. Kaisar Matshuhito, dengan restorasi Meiji yang dalam waktu singkat menjadikan Jepang sebagai negara yang diakui di dunia, bahkan kemudian menjadi negara imperialis. Kenshin Himura, battosai si pembantai, seorang ksatria di zaman Bakufu akhir yang membantu kemenangan Meiji (yang ini fiksi =9). Bung Karno, penggerak pemuda-pemuda di awal zaman kemerdekaan, pencetus kemerdekaan bangsa Indonesia. Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan yang semboyannya dianut sampai saat ini, yang pelataran rumahnya dijadikan sekolah untuk masyarakat sekitar rumahnya. Ibnu Sina, tokoh kedokteran dunia, dengan bukunya Al-Qanun fil-tibb (Kanun Ketabiban) yang merupakan ensiklopedia tentang segala phasa dari penanganan penyakit, yang sampai saat ini barat malu untuk mengakuinya. Al-Khwarizmi, penemu angka nol, peletak dasar ilmu matematika. Dan yang semua orang dunia mengakui, Muhammad, sang lelaki pemimpin revolusi besar yang membangun peradaban paling maju di muka Bumi ini.
Sejarah selalu mencatat peradaban-peradaban maju yang pernah ada. Tengoklah buku pelajaran sejarah waktu kita sma. Dimulai dari zaman prasejarah, kerajaan Hindu-Budha, Kerajaan Islam, Peradaban Lembah sungai Gangga dengan kota kuno Mahenjo-Daro dan Harappa, Peradaban Lembah Sungai Hwang-Ho di Tibet, Peradaban Mesopotamia, Revolusi agraria dan industri di Inggris, Revolusi Perancis, Perang Dunia, Zaman Awal Kemerdekaan dan seterusnya. Peristiwa-peristiwa besar selalu tercatat dalam sejarah dan selalu dalang di balik perubahan besar adalah orang besar juga.
Sehebat-hebatnya Hitler, tidak akan pernah mengalahkan lelaki ini. Pun Karl Marx, Luther, Da Vinci, dan segenap orang besar lainnya. Seorang lelaki dari benua padang pasir nan kering, tiada tanaman apalagi hutan tropis. Pemimpin imperium besar saat itu, Romawi dan Persia, pun tunduk dibuatnya. Padahal lelaki ini tidur hanya beralaskan pelepah daun kurma yang kadang menimbulkan bekas di pipinya. Siapakah lelaki agung tersebut?
Terlahir di tengah-tengah masyarakat bodoh yang mengagungkan status kebangsawanan. Zaman dimana wanita begitu rendah kedudukannya. Zaman dimana perzinaan mewarnai setiap lapisan masyarakat. Perkelahian dan pembunuhan. Perjudian. Perbudakan. Perang saudara. Dan segenap kebobrokan lainnya.
Lelaki ini lahir dan mengubah tatanan masyarakat. Menyamakan kedudukan Bilal, si budak negro nan hitam legam dengan Mush'ab bin Umair sang putra bangsawan. Mengangkat derajat wanita yang saat itu diperlakukan layaknya barang dagangan. Mendamaikan perang saudara yang telah berlangsung lebih dari 200 tahun, antara suku Aus dan Khajraj. Melahirkan pemimpin-pemimpin terhebat sepanjang sejarah; Abu Bakar As-Shidiq, Umar ibnu Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib.
Sang lelaki, sangat dicintai sahabat-sahabatnya. Selain seorang presiden di Madinah kala itu, ia juga seorang panglima perang yang brilian. Di rumah, ia seorang suami yang romantis, bacalah penuturan Aisyah tentang dia. Di pasar, ia seorang pedagang ulung, yang pernah sukses menjual barang dagangan Khadijah ke Syam. Di ring, ia pegulat yang tek terkalahkan. Pesonanya tidak hanya dikagumi sahabat-sahabatnya, tetapi juga oleh musuh-musuhnya.
Sehebat apa pun usaha dunia Barat untuk menutupi sejarah hidup lelaki ini dengan propagandanya, tak akan ada pengaruh apa pun baginya. Karena kemuliannya telah mengisi udara jiwa-jiwa pengikutnya yang setia. Semangatnya mengalir dalam darah pejuang-pejuang pembelanya. Sampai hari ini, sampai detik ini.