Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Temu Akbar Relawan KAA

11 Mei 2015   10:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki bulan April sudah terdengar gaung akan diadakannya perhelatan raksasa. Peringatan konferrensi Asia Afrika yang ke -60. Walau sekarang saya bukan lagi warga kota Bandung, tapi saya lahir dan dibesarkan di kota Bandung. Beberapa media masa sudah menuliskan banyak rencana akbar yang akan ada di pesta meriah perayaan tersebut. Salah satunya panitia membutuhkan banyak relawan untuk membantu jalannya kegiatan yang akan dilaksanakan selama seminggu di kota Bandung.

Ide relawan ini membangkitkan semangat saya untuk turut serta ambil bagian dalam peringatan ini walau saya berada di luar kota. Tanya sana-sini akhirnya saya menemukan cara mendaftar untuk menjadi relawan. Di sana saya harus menuliskan data diri dan kesanggupan menjadi relawan pada tanggal berapa saja. Saya tertarik karena ternyawa awalnya orang yang diluar kota diberi kesempatan untuk menjadi relawan dengan bisa menuliskan tanggal yang disanggupi untuk datang . Tentunya saya memilih hari sabtu dan minggu ,hari dimana saya tak ada kegiatan. Selesai mendaftarsaya tinggal menunggu kelanjutannya, tunggu punya tunggu ternyata belum saja ada pengumuan selanjutnya. Ada tapi hanya disuruh melakukan regristasi ulang dan diharapkan kumpul pada tangga 12 Aprli untuk temu akbar relawan. Stop. Tak ada rincian apa-apa. Bagi saya yang berada di luar kota sempat bingung, karena tak ada lagi pengumuman lainnya. Tapi akhirnya saya berangkat ke Bandung sabtu pagi tanggal 11 dan dari email dan twitter sayapun belum ada pengumuman lainnya. Baru jam tujuh malam saya menerima pengumuman dari email maupun twitter kalau besok harus kumpul dengan titik temu yang berbeda dengan dresscode yang berbeda pula. Berhubung yang paling dekat dengan tempat saya menginap, ya balai kota tetapi ternyata harus menggunakan kaos hijau. Padahal saya tak punya persiapan membawa kaus hijau. Untungnya anak saya yang tinggal di Bandung punya kaos hijau walau agak kesempitan di tubuh saya.


143131462948535639
143131462948535639


Akhirnya saya berangkat menuju balai kota dengan kaos yang kekecilan, tak mengapa aku tutup dengan mantel tipis coklat.Dan biasa acara yangsudahdikirim di twitter dan email, molor sekali. Banyak waktu yang terbuang percuma saat membagi kelompok. Setiap kelompk ada 19 orang. Di sanajuga diberikan sarapan berupa roti dan resoles. Akhirnya kelompok sudah terbagi dan itu sudah menunjukan pukul 9 , padahal di acaranya pukul segitu harusnya sudah melakukan kerja bakti mengecat. Akhirnya kami digiring dari balai kota ke braga dengan jalan kaki tapi menggunakan jalan memutar. Sepanjang jalan bila kami menemukan sampah, sampah akan kami ambil dan masukkan ke dalam plastik besar yang kami bawa. Beberapa kali istirahat sampailah di tempat pengecatan, tapi berhubung cat dan alat-alat untuk mengecat belum tersedia, akhirnya kami hanya mengambil sampah yang ada di sepanjang jalan braga. Saat itu udara panas sehingga kami sudah keringatan dan lelah , padahal masih akan ke alun-alun.

Akhirnya karena sudahtak ada lagi yang bisa dikerjakan akhirnya kami digiring ke alun-alun. Di sana kami bertemu dengan tim hitam, putih ,merah dan abu-abu yang juga sudah datang di alun-alun. Untuk memasuki alun-alun hanya relawan saja yang bisa masuk, karena sebelumnya tangan kami sudah diberi tanda dengan cap sebagai tanda relawan . Berhubung saat masuk ke alun-alun, jam sudah menunjukan jam sebelas lebih, matahari sudah hampir sampai puncaknya. Panas terik menerpa kepala. Dan kaki sayapun seperti terbakar saat harus berjalan di rumput sintetis yang panas sekali. Setiap tim disuruh menempati tempat yang sudah disediakan. Seluruh relawan disuruh menggunakan payung .

1431314753662834513
1431314753662834513

Temu akbar relawan ini dimulai dengan kata pembukaan dari panitia . Kami di suruh berdiri dan payung harus diputar-putar terus danberjalan ke depan dan saling bertukar tempat antara tim hijau dan merah, tim hitan dan abu-abu secara bersamaan dengan diiringi lagu. Sesudah itu kami harusberjalan berputar seperti ular dengan tetap memegang dan memutar payung. Dan yang terakhir, kami disuruh secara bersamaan menuju ke tengah lapang dan tetap dengan payung berputar dan tetap ada lagu yang mengiringinya. Dan ini akan tampak bagus kalau dilihat dari atas.Setelah itu para relawan disuruh mendekat ke arah panggung dan tampak Ridwan Kamil sudah ada di panggung dengan ibu Atalia. Memberikansedikit pidatodan ucapan terimakasih pada relawan.

14313152201637908056
14313152201637908056

Kembali relawan diajak untuk flashmob lagi dan kami dibagi kertas karton berwarna hijau dan merah. Kami mengikuti pemandu melakukan gerakan-gerakan dengan tangan yang bertepuk sambil mengacungkan kertas yang berwarna merah dan hijau. Agak susah sih, apalagi kaki yang kepanasan dan berdesakan dengan sebelah kiri, kanan ,depan dan belakang. Tapi relawan masih semangat bergerak terus mengikuti irama. Saat selesai falshmob, kami digiring untuk mengambil makan siang yang sudah disiapkan oleh ibu PKK. Makan bersama di tengah alun-alun dengan panas yang terik. Lelah tapi pengalaman bertemu dengan para relawan yang lainnya begitu menggembiarakan. Apalagi banyak hadiah yang dibagikan oleh panitia. Dan banyak sponsor danlembaga yang mendukung perayaan peringatan konferensi Asia Afrika termasuk Indonesia Travel.

1431315338837038244
1431315338837038244

Pengalaman hari minggutanggal 12 April itu memberikan semangat tersendiri bagi saya. Tapi alangkah kecewanya saat ada pemberitahuan yang mendadak kalau tanggal 16 April diadakan kembali pertemuan untukmembagi relawan menjadi kelompok kerja. Itu baru diumumkan pafda tanggal 15 Aprilnya. Berhubung saya dari luar kota dan tak mungkin pergi mendadak begitu saja, apalagi itu hari kerja akhirnya saya tak bisa datang dan takpunya kelompok. Ada yang menyuruhku untuk menghubungi koordinatornya tapi beberapa pertanyaan lewat twitter tak ada satupun yang dibalas. Sungguh kecewa sekali. Semangat untuk menjadi relawan pupus sudah. Walau ada kekecewaan di hati, saya cukup senang juga saat tahu kalau hajat besar kota Bandung ini berhasil dan sukses. Melihat itu semua kekecewaan saya terobati .



14313155081932878903
14313155081932878903

sumber foto :dok pribadi.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun