Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Plecing Kangkung Kuliner Khas Lombok

15 Juni 2016   02:30 Diperbarui: 15 Juni 2016   02:44 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner khas Lombok yang aku coba saat berpergian ke Lombok adalah plecing kangkung. Biasanya disajikan bersama ayam Taliwang. Sepintas tampak seperti kangkung sambal asam makanan khas Cirebon yang biasa aku temukan di dekat rumahku. Namanya juga plecing kangkung artinya bahannya menggunakan kangkung sebagai bahan utamanya. Kangkungnya direbus dengan sambal tomat. Sambal tomat merupakan campuran cabe rawit, garam, terasi dan tomat. Ada tambahan sayuran berupa toge, kacang panjang dan kacang tanah goreng.Perlu diketahui kalau kangkungnya di sini beda dengan kangkung dari daerah lainnya. Kangkung di Lombok ini  biasa ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu dan membuat kangkungnya mempunyai batang besar yang renyah, lembutd an tak keras. Selain itu terasi yang dipakai adalah terasi Lengkare dengan rasa gurih dan manis.Kacang tanah goreng yang digunakan untuk menetralisasi rasa pedas dan penyeimbang rasa.

Dan aku juga baru tahu kalau nama kangkung itu ada sejarahnya. Menurut cerita dulu ada pasangan suami istri yang tinggal dekat kolam air tawar. Di kolam air tawar ini terdapat tumbuhan hijau  dan berdaun besar. Suatu waktu ada tabib Cina yang datang ke desa itu dan minta ijin untuk tinggal di dekat rumah pasangan suami istri tersebut. Karena baru saja tiba di daerah itu tabib Cina itu makan tumbuhan air yang ada di dalam kolam air  dan memasaknya dengan air. Saat pasangan suami istri bertanya pada tabib apa yang dimakan tabib, tabib itu  bilang agar mereka mencoba memakannya. Dan menurut tabib tersebut sesudah makan tumbuhan tersebut tabib itu akan langsung mengantuk. Suatu hari pasangan suami istri ini bertanya nama tabib tersebut. Dijawab tabib kalau dia bernama  tabib Kang atau tabib Kang Kung.Akhirnya nama tumbuhan air hijau itu diberi nama Kangkung. Nama pasanagn suami istri itu sendiri tak ada yang mengenal namanya sehingga diberi nama Inak kangkung (istri) dan amak kangkung ( suami).

Plecing kangkung dengan bahan utamanya kangkung punya banyak zat gizinya. Serat 1,2 gr,kalsium 50 mg,fosfor 51 mg dan zat besi 3,5 mg. Dan tauge yang dipakai mengandung serat 19 gr, kalsium 52 mg, fosfor 73 mg.Terasi terbuat dari udang kering dengan protein sebanyak 62,6 gr. Dimana mineral-mineral di atas sangat dibutuhkan dalam metabolisme di dalam tubuh manusia.

Nah, bagi yang ingin membuat plecing kangkung cukup mudah membuatnya.

 Bahan yang digunakan :

  • 2  ikat kangkung segar dipetik daunnya
  • Air untuk merebusnya
  • 1 sendok teh garam
  • 2 buah tomat besar dipotong-potong
  • ½ sndok teh gula pasir.
  • 50 gram rebon diseduh,digoreng
  • 2 sendok minyak untuk menumis

Bumbu yang dihaluskan

  • 8 cabai merah kering
  • 2 buah cabai merah besar
  • 3 buah cabe rawit
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sendok teh terasai

Cara membuatnya :

  • Rebus kangkung dengan garam sampai layu dan tiriskan
  • Tumis semua bumbu halus dan tambahkan tomat aduk sampai  layu.
  • Tambahkan gula , garam aduk kembali dan angkat.
  • Tuangkan di atas kangkung dan beri taburan rebon dan siap disajikan..

Ternyata mudah membuat plecing kangkung. Waktu aku mencoba cocok di lidah aku karena aku merasa hampir mirip dengan sambal asam. Bedanya sambal asam ada rasa asamnya.  Gizi yang terkandung yang terdapat dalam bahan utama dan pendamping baik untuk kesehatan terutama zat besi yang banyak terdapat di kangkung.  Nah, tak perlu menugggu ke Lombok untuk merasakan plecing kangkung .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun