Moelyono adalah pria tua yang biasa berkeliling menjual sayuran . Setiap pagi sampai siang hari dia berkeliling sampai sayurannya habis di gerobaknya. Yang tidak habis ya sebagian dimasak buat makan bersama anak dan cucunya. Â Dulu orangtuanya memberi nama dirinya Moelyono agar hidupnya mulia bagi banyak orang. Apakah benar? Â Sebagian mungkin benar. Walau hany pedagang sayur ,di lingkungannya Moelyono adalah tetangga yang baik hati, ringan tangan. Siapapun tetangga yang membutuhkan pertolongannya dia siap membantu.Â
Tapi sampai suatu saat banyak pemberitaan tentang Moelyono. Sampai-sampai semua berita isinya tentang Moelyono. Malah banyak yang menyebutkan anak Moelyono, incu Moelyono dan masih banyak lagi. Pokoknya sekarang nama Moelyono menjadi trend dimana-mana. Banyak tetangganya pakai kaos yang bertuliskan Moelyono,ada yang bertuliskan anak Moelyono dan bahkan ada yang bertuliskan incu Moelyono. Semua gegap gempita tentang nama Moelyono. Nama Moelyono jadi perbincangan dimana-mana. Â Bahkan saat Moelyono lewat pasti ada saja yang berteriak memanggil namanya keras-keras. Bahkan saat berkeliling menjajakan sayuran ibu-ibu di komplek memangilnya denga keras.
      "Moelyono.....sini. Pesanan gak lupa dibawa kan? Moelyono...,tukas seorang ibu.
Bukan saja Moelyono yang terimbas dengan trend Moelyono tapi anak dan istrinya juga mendapat sambutan yang meriah saat lewat.
      "Anak Moelyono, Istri Moelyono."
Begitulah trend nama Moelyono yang  sedang negtrend saat ini. Moelyono sendiri biasa-biasa saja. Apa istimewanya nama Moelyono. Bagi dia nama itu biasa saja, nama yang diberikan orangtuanya. Apalah arti sebuah nama . Begitu kan yang sering disebutkan banyak orang. Sampai suatu saat Moelyono didatangi oleh orang perlente yang membutuhkan bantuan dirinya. Moelyono mau saja karena memang dirinya yang ringan tangan. Orang itu hanya bilang Moelyono hanya mengikuti apa yang dia suruh saja.. Ternyata esoknya Moelyono diarak banyak orang yang katanya demo. Entah demo apa Moelyono tak tahu. Tapi sepanjang jalan mereka meneriakan kata Moelyono berkali-kali. Moelyono semakin bingung. Ini demo apa sih? Kok ramai sekali yang ikutan. Berbondong-bondong meneriakan kata Moelyono. Moelyono masih diarak dengan mobil terbuka.
Tiba-tba saja ada air yang menyiram dirinya dan orang-orang berhamburan lari. Semua lari. Situasi dan kondisi sangat kacau. Moelyono turun dari mobil. Dia melihat orang terus berlari menjauh dari pancuran air yang keluar dari mobil pemadam kebakaran. Tiba-tiba saja dia sudah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.Saat diinterogasi Moelyono bingung dan dia tak merasa mendemo seorang tapi karena dia disuruh seseorang untuk membantunya. Bahkan saat ditanya siapa yang menyuruhnyapun, Moleyono tak tahu menahu. Karena tak ada bukti , akhirnya Moleyono dilepaskan lagi.
Moleyono akhirnya merasa namanya menjadi tercemar gara-gara demo kemarin. Banyak orang yang memandang marah pada dirinya. Padahal dia tak tahu menahu tentang demo tersebut. Apalagi banyak orang yang menuduh dirinya sudah mendapatkan uang banyak. Sepesepun Moelyono tidak dapat uang tapi sudah banyak orang yang menuduh dirinya. Sungguh sial kali ini nama Moelyono membuatnya jadi buruk. Tak sesuai dengan arti namanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H