Jadi tim sepakbola tarkam, antar kampung antara desa Sukaasih dan desa Sukageulis selalu menjadi ramai, karena dua tim ini selalu menampilkan permainan bola yang menarik. Sayangnya tim desa Sukasih selalu kalah di final melawan tim desa Sukageulis. Â Pertandingan tiap dua tahun sekali ini selalu ditunggu oleh warga dari kecamatan .Â
Pelatih Asep dari desa Sukaasih sekarang lagi memantau pemain-pemain yang akan ditaruh di petandingan tahun depan. Dan pak Asep mulai mencari pemain-pemain naturalisasi agar bisa memperkuat timnya. Pak Asep gak ingin timnya selalu jadi yang nomer dua. Timnya harus bisa merebut juara pertama. Makanya ia merekrut pemain naturalisasi
Beberapa bulan kemudian pak Asep sudah melatih pemain-pemain lokal maupun naturalisasi untuk dilatih dan dipilih yang bisa mendongkrak timnya. Tim desa Sukaasih dengan diperkuat pemain naturalisasi menjadi perbincangan di desa-desa lainnya bahkan di kecamatan. Ada yang pro maupun yang kontra. Â Dan ini yang menjadi peluang untuk membuat tim siapapun yang percaya dengan hoax-hoax.
Banyak bertebaran berita-berita kalau pemain naturalisasi diupah sangat besar dibanding pemain lokal. Ini bakal membuat pemain lokal tersingkir dengan adanya pemain naturalisasi. Ada lagi yang bilang kalau menggunakan pemain naturalisasi , itu artinya tidak nasionalis. Bahkan pengamat Tubel di kanal youtubenya selalu mengatakan kalau pemain lokalah yang harus diprioritaskan bukan pemain naturalisasi. Itu sama saja menurunkan derajat pemain lokal.
Tapi pak Asep tak menggubris apa yang  terjadi kontroversi , bahkan di internalnya sudah ada kasak kusuk . Beliau tetap jalan terus. Pertandingan terus dimainkan sampai maju ke smeifinal dan akhirnya final. Terjadi lagi tim desa Sukaasih dan tim desa Sukageulis . Semua  menunggu pertandingannya yang bakal seru.Â
Sudah banyak sponsor yang datang untuk masuk di laga pertandingan ini/ Begitu juga sudah banyak taruhan antar orang-oarng yang menjagokan pilihannya. Semua begitu gegap gempita. Ini semua menutupi isu pemain naturalisasi. Hal ini karena mereka penasaran dengan hasilnya. Apakah tim yang didukung pemain naturalisasi bakal menang atau tim dengan pemain lokal yang menang. Semua anstusias . Siapa yang bakal menang?
Pertandingan dua tim ini seru, saling  dioper terus menerus saling melawan. Oper kiri, oper kanan terus sampai gol terjadi berselang seling sehingga kedudukan menjadi 3 sama . Akhirnya harus penalti. Semua berdebar-debar menunggu setiap tim memasukan ke gawang lawan. Sorak sorai membahana di lapangan kampung saat gol masuk gawang.Â
Ternyata untuk pertama kalinya tim desa Sukaasih menjadi juaranya. Mereka berangkulan dan terharu karena bisa mengalahkan tim pemenang yang sudah lama bertahan. Akhirnya semua kisruh tentang pemain naturalisasi menguap begitu saja digantikan dengan euphoria kemenangan . Pak Asep bisa tersenyum lega . Semua kontroversi hilang dalam sekejap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H