Prita kucing yang cantik. Bulunya lembut, lebat dan kalau jalan selalu berirama bak peragawati. Semua kucing tahu itu. Gimana gak terawat karena pemiliknya memang orang terkaya di komplek itu. Banyak kucing liar yang main ke sana. Ada yang memang ingin berteman , ada juga yang hanya ingin melihat kecantikan Prita. Â Tapi setelah melihat kemewahan yang dimiliki Prita banyak kucing lainnya yang mulai iri padahal Prita sangat baik pada semua kucing termasuk kucing liar. Hatinya lembut dan tak membedakan status kucing. Tapi masalahnya ada saja kucing yang iri.
Sampai suatu hari Pingkan kucing dari bu Broto mulai menghasut kalau Prita itu tadinya kucing kampung. Bisa seperti itu karena dirawat dengan segala kemewahan.
      "Apa salahnya kalau dulu dia kucing kampung?" tanya Bobo
      "Ya, dia sombong padahal dulunya dia hanya kucing kampung," tukas Pingkan.
      "Kamu iri saja Pingkan. Prita gak pernah beda-bedakan teman-temannya,"tukas Boni.
      "Kalian itu sok belain si gemoy." Pingkan berlalu dari sana. Gegara itu akhirnya banyak yang menyebutkan Prita si gemoy.  Kucing lain akhirnya memanggil Prita dengan si gemoy. Prita gak suka dipanggil gemoy, karena dia punya nama. Walaupun katanya jalannya Prita memang tampak gemoy. Gemoy jadi trending topik di antara kucing-kucing di komplek tersebut.
Boni kasihan dengan Prita karena disebut dengan si gemoy, karena jadi konotasinya jelek. Jalan gemoy seperti kucing yang genit dan ingin dikawinin kucing jantan. Kesan murahan ada di kata gemoy itu.
      "Kamu gak gitu, Prita. Jangan sedih. Pingkan hanya iri saja dengan kecantikanmu,"tukas Boni menghibur Prita. Boni suka sekali dengan Prita tapi dia belum bisa menyampaikannya karena dia hanya kucing liar yang makan dari tempat sampah. Tapi Prita tetap sedih, dia mulai diet agar gak gemoy lagi. Makanannya ia kurangi. Tapi tuannya menganggap Prita lagi sakit dan dibawa ke dokter hewan. Kata dokter hewannya Prita baik-baik saja. Tapi tuannya masih ngotot kalau Prita makannya sedikit. Prita tetap diet karena gak mau disebut dengan si gemoy. Lama kelamaan tubuh Prita menjadi kurus  kering dan tulang pipinya mulai menonjol dan mulai hilang kecantikannya. Dan yang paling senang adalah Pingkan. Dia lalu menyebarkan kalau si gemoy kena penyakit menular dan sekarang namanya si cungkring. Boni sedih dan dia berusaha mendekati Prita tapi Prita sekarang mulai menjauhi teman-temannya karena jadi gak percaya diri. Tapi Boni gigih untuk mendekati Prita. Sampai akhirnya Boni memarahinya. Kenapa kamu itu? Kamu itu korban dari Pingkan. Dia sengaja menyebut dirimu si gemoy agar kamu gak percaya diri. Dan ternyata berhasil, kamu diet dan hasilnya kamu kurus kering dan tetap saja Pingkan mengejekmu cungkring.
      "Ayolah Prita, aku ingin kau seperti dulu.kucing yang ramah, cantik dan baik hati. Jangan pedulikan kucing yang iri padamu. Jadilah dirimu sendiri."
      "Awas si gemoy mau lewat."tukas Pingkan berteriak. Tapi Prita sudah gak peduli lagi. Tubuhnya sudah kembali normal dan benar adanya dia tetap disukai kucing lainnya karena kebaikan hatinya bukan karena gemoy. Pingkan akhirnya gak punya teman karena semua kucing sebal dengan dirinya suka mengejek kucing lainnya. Begitulah Prita malah bangga dengan kegemoyannya. Dia memang kucing gemoy yang baik hati, gak pernah julid sama kucing lainnya walu punya perbedaan.