Surti melihat anak kucingnya yang baru lahir ,ada perasaan aneh di hatinya. Mengapa anak kucingnya ini tidak sama dengan bapak dan ibunya. Surti memelihara sepasang kucing anggora yang bagus dan Surti bahagia saat kucing betinanya sudah bunting. Dia mengharapkan sekali anak kucingnya akan bagus karena kedua orangtuanya adalah bibit unggul yang gak ecek-ecek. Tapi setelah beberapa minggu kecurigaan Surti makin menguat karena anak kucingnya memiliki warna bulu yang berbeda dengan induknya. Oren dan bulunya gak panjang seperti ras anggora. Malah banyak orang yang menyebutnya ini sih kucing oren. Hah, kucing oren yang lagi viral. Katanya kucing oren itu kucing preman yang suka jahil sama kucing-kucing lainnya. Masa iya? Surti gak habis pikir karena induknya berwarna putih dan hitam dan satunya abu-abu. Masa anaknya bisa keluar dengan warna oren?
Kecurigaan semakin menguak saat Surti tak sengaja melihat tetangganya sedang menggendong anak kucing berwana abu kehitam-hitaman dengan bulu yang panjang. Dia menyuruh pembantunya untuk pura-pura memberi makanan pada tetangganya sambil melihat kucing di sana. Pembantunya mengambil gambar anak kucing dan beberapa kucing yang ada di sana. Semua kucing kampung. Surti melihat kucing-kucing di sana ada yang bulunya berwarna oren . Dan katanya anak kucing yang baru lahir itu warnanya abu-abu hitam. Nah, kecurigaan Surti semakin kuat. Pasti ada yang menukar . Tapi kapan? Sayangnya di rumah tak ada CCTV. Semua orang di rumah tak tahu menahu ada orang yang masuk ke dalam rumah. Paling-paling tukang sayur yang memang biasa menaruh belanjaan Surti ke dalam dapur.
Semakin hari anak kucingnya semakin berbeda dengan kedua orangtuanya. Dengan perasaan kesal dia mendatangi tetangganya untuk menanyakan anak kucingnya itu berasal dari induknya yang mana? Akhirnya terjadi perdebatan yang sengit. Tetangganya tak mengakui kalau anak kucing ditukar.
"Kalau begitu kita tes DNA. Berani gak?" Tanya Surti.
"Kenapa diam? Takut?"gertak Surti.
"Kalau biayanya DNA mahal biar aku saja yang bayar,"tukas Surti. Â Pertengkaran Surti dan tetangganya akhirnya membawa ketua RT setempat melerai dan setuju kalau diadakan tes DNA agar yakin anak kucing ini anak siapa? Â Surti tenang . Sebentar lagi akan terbukti siapa yang benar. Sebetulnya gak perlu tes DNA saja sudah jelas anak kucingnya warnanya berbeda dengan induknya.
Gak lama kemudian Surti pagi-pagi melihat anak kucing yang tidur dalam box terlelap. Tapi anehnya warna bulunya bukan oren tapi abu-abu hitam. Diangkatnya anak kucingnya. Siapa yang taruh di sini? Kucing orennya kemana? Â Tapi Surti gak peduli, yang pening anak kucingnya sudah kembali. Lagipula tetangganya tak singgung-singgung tes DNA. Surti anggap masalah selesai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H