Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Staycation

28 Juni 2023   03:01 Diperbarui: 28 Juni 2023   03:14 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nuri sebagai tulang punggung keluarga akhrinya harus menghapus mimpinya untuk bisa kuliah. Walau dia mendapatkan beasiswa tapi kelangsungan hidup keluarganya tak ada. Ayahnya meninggal satu tahun lalu sehingga dirinyalah yang harus membantu keuangan keluarganya. Bekerja di pabrik salah satu yang Nuri pilih. Walau dengan jam kerja yang padat dan melelahkan apalagi kalau sudah lembur , semua lelahnya akan hilang saat dia tahu ini semua demi keluarganya. Dengan sistim kontrak setiap tahun harus diperpanjang. Dan harus dilalui Nuri dan teman-temannya. Kelangsungan kerja tidak akan berlangsung lama kalau distop kontraknya.

Nuri tahu apa yang dilakukannya salah tapi apa daya dia butuh kerja karena kalau tidak diperpanjang mencari kerjaan sulit sekali apalagi dia hanya lulusan SMA tanpa ketrampilan. Setiap tahun Nuri harus mau diajak untuk nginap di hotel bersama managernya agar kontrak kerjanya diperpanjang. 

Entah perasaan malunya dia hilangkan demi uang lancar untuk dapur keluarganya. Untung hanya satu kali setahun . Sampai suatu saat Nuri jatuh cinta dengan pemuda yang bekerja di toko Indahmart di seberang pabrik. Apalagi Roni nama pemuda itu juga sering mengantarkan pulang kalau Nuri ada lembur. Sampai suatu saat Roni serius untuk bisa menikahi Nuri tapi semua hancur begitu saja.

Banyak kabar di surat kabar kalau banyak manager mengajak staycation pekerja agar kontrak diperpanjang menyeruak dan menjadi viral. Ini membuat Nuri mulai merasa terancam. Bagaimana kalau dirinya diketahui melakukan hal yang sama? Bagaimana dengan Roni nantinya. Tapi sepandai-pandainya hal busuk ditutupi apalagi dengan berita yang viral akhirnya mulai terkuak satu persatu kebejatan manager yang melecehkan karyawannya . Apalagi Nisa mulai membongkar kebusukan salah satu manager di pabrik. Berita ini mulai tersebar sampai luar pabrik. Nisa membawa kasusnya ke jalur hukum untuk menuntut keadilan bagi dirinya dan masih banyak pekerja wanita lainnya.

            "Jadi kamu gak mau bersaksi Nuri? Jadi kamu mau dilecehkan setiap tahunnya hanya demi uang?" tanya Nisa

            "Aku butuh uang untuk keluargaku."

            "Semua juga butuh uang tapi harga diri kita bagaimana? Aku sih sudah muak melihat kemunafikan manager itu. Lihat saja kalau kamu gak bersaksi juga orang juga bakal tahu ," tukas Nisa. Hampir setiap hari wartawan datang untuk mencari kebenaran dari berita yang viral. Beberapa kali Nisa diwawancara oleh banyak media. Kasusnya sudah masuk pengadilan. Dan mulai terlihat daftar nama-nama karyawan yang pernah dibawa manager untuk stayfacation termasuk Nuri. Sudah hampir seminggu Nuri tak bekerja. Dia ingin hilang saja dari bumi ini. Semua orang tampak jijik melihat dirinya. Nuri hanya bisa menangis dalam pelukan ibunya.

            "Aku harus pergi dari sini. Aku akan merantau mencari peruntungan di kota lain." Ibunya terdiam. Dia tak menyalahkan Nuri. Justru ibunya merasa bersalah karena dia sebagai orangtuanya tak bisa bertanggungjawab atas hidup anaknya.

            Sampai Roni datang ke rumah Nuri tapi gadis pujaan hatinya sudah pergi. Roni tak menyangka Nuri akan pergi, padahal dirinya tak mempermasalahkan apa yang Nuri lakukan, Roni tahu Nuri harus menghidupi keluarganya. Roni diam serbu bahasa. Gadis pujaannya sudah pergi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun