Akhirnya bisa mudik setelah 2 tahun gak bisa mudik karena pandemi. Sebetulnya Paijo sih gak mikir- mikir banget mudik karena dia juga dari dulu gak bisa mudik setahun sekali karena alasan biaya yang besar untuk mudik.
 Tapi sensasinya sekarang akan lebih menyenangkan karena setelah dua tahun larangan mudik. Karena tabungan Paijo cukup untuk pulang bersama kelaurganya akhirnya diputuskan pulang ke Sleman.Â
Saat Paijo bertemu di pertemuan RW dengan Soleh , Paijo melihat sudah banyak berubah dari Soleh. Dengar-dengar dari tetangga kalau Soleh sudah berhijrah. Kemana-mana selalu pakai gamis , dan surban.Â
Kemana-mana bawa tasbih dan mulutnya selalu komat kamit . Dan bentar-bentar ngeluarin ayat. Dan katanya pula yang tahu agama lebih banyak, yang dikeluarkan ayat-ayat itu-itu saja . Cuma yang gak tahu suka terkagum-kagum dengan omongan Soleh.
Dan Paijo sudah melihatnya sendiri. Agak miris juga, sebenarnya Soleh itu hijrah beneran atau bukan ya. Masalahnya Paijo sering banget mendengar Soleh menyinyirin pemerintah. Dan selalu mengagung-agungkan sistim khilafah  dan berusaha agar banyak temannya untuk mengikuti jejaknya untuk hijrah.Â
Sebetulnya Paijo sih gak apa-apa dengan hijrahnya Soleh tapi masalahnya dia selalu provokatif dengan segala nyinyirannya kepada pemerintah. Padahal Soleh juga menikmati banyak bantuan dari pemerintah termasuk bantuan UMKM . Tapi tetap saja mulutnya memaki-maki pemerintah. Apalagi soal infrastruktur yang selalu dia bahas.
      "Jalan kan penting,agar ekonomi bisa jalan," tukas Paijo.
      "Tapi kan lebih penting yang buat masarakat ,"tukas Soleh
      "Loh infrastruktur juga buat masarakat. Kalau jalan ke suatu tempat baik, makanya distribusi makanan atau produk barang yang dibutuhkan masarakat lebih mudah." Tukas Paijo. Tapi begitulah Soleh gak mau tahu.
      "Aku akan membuktikan kalau infrastruktur itu gak penting banget,"tukas Soleh dengan kesal. Karena hanya Paijolah yang berani bantah omongan Soleh.