Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Hobi Kok Minum Cendol

3 Juni 2020   02:41 Diperbarui: 3 Juni 2020   03:01 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.ayobandung.com

Salah satu hobi paksu ya minum es cendol. Ini sih kalau seminggu gak ketemu cendol bisa blingsatan. Hobi kok minum cendol. Kalau lagi antar aku belanja atau lagi pergi kemana saja dan melihat tukang es cendol, maka tak lama akan mampir dan beli. Mau itu di resto yang nyaman atau di warung-warung ataupun di gerobak dorong di tepi jalan. 

Kalau di gerobak dorong, bakal minum sambil nongkrong di tepi jalan. Sering tiba-tiba menghilang dari pandangan mata saat belanja tapi selalu tahu pasti lagi ada di tukang es cendol.

Bulan raamdhanpun harus ada cendolnya. Berhubung gak bisa bikin sendiri makanya beli yang sudah jadi saja. Banyak di pasar atau di tepi jalan tempat ngabuburit.

Cendol ini adalah minuman yang asal Sunda yang berasal dari tepung hunkwe tapi sekarang lebih banyak pakai tepung beras. Lalu disajikan dengan santan dan gula merah. Kalau di Jawa Tengah dikenalnya dengan nama dawet. 

Sebetulnya cendol sendiri adalah minuman yang ada di hampir semua negara Asia.Tenggara. Di Indonesia sendiri cendol ini sudah dikenal sejak lama. Disebut cendol menurut orang sunda bearsal dari kata jendolan. Kenapa? Karena bentuk cendol yang seperti jendolan. Bedanya cendol dan dawet itu dari bahan dasarnya. Kalau cendol dari tepung hunkwe kalau dawet dari tepung beras dan tepung ketan. 

Di beberapa negara Asia Tenggara juga terbuat dari tepung yang berbeda tapi kuahnya sama pakai santan dengan gula merah. Kalau di Jawa minuman cendol ini ada dalam upacara adat Jawa. 

Mulai dari acara pernikahan , yaitu acara adol dawet/jualan dawet atau acara tujuh bulanan. Rasanya enak makanya cendol dinobatkan sebagai dessert terlezat sedunia.

Tepung beras sebagai bahan baku diolah dan diberi pewarna dari daun pandan. Sekarang sering pakai bahan pewarna atau bisa juga dari daun suji.Kemudian diayak dengan ayakan sehingga akan keluar jendolan kecil-kecil. Dan di Indonsia ada banyak varian es cendol seperti:

  • Es cendol Bandung. Cendol khas Sunda ini sekarang dibuat dari tepung beras. Dulunya pakai tepung hunkwe. Kalau mau minum es cendol istilahnya mau nyendol. Sip kan? Jadi paksu kalau mau es cendol bilangnya aku mau nyendol dulu. Biasanya disajikan dengan kuah santan dan gula merah dan ditambah dengan potongan nangka.

Sumber gambar : https://www.ayobandung.com
Sumber gambar : https://www.ayobandung.com
  • Es dawet Banjarnegara.  Di pasaran sering lebih dikenal dengan nama dawet ayu dibanding dengan dawet Banjarnegara. Menggunakan tepung beras , kuah santan dan gula merah.

Sumber gambar :https://www.theboxsceneproject.org
Sumber gambar :https://www.theboxsceneproject.org
  • Es dawet Jepara, ini gak kalau unik juga  Dawetnya terbuat dari tepung sagu aren.Teksturnya lebih kenyal dan bisa diminum dengan es atau dihidangkan hangat-hangat.

Sumber gambar : https://www.dimanaja.com
Sumber gambar : https://www.dimanaja.com
  • Es dawet ireng Purworejo.  Warna hitam ini berasal dari abu jerami. Dan untuk kuah sama , kuah santan dan saus gula merah.Cendol ini terkenal sebagai minuman pelega tenggorkan saat panas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun