Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menjelang Fajar di Pasar Terapung

2 Januari 2019   02:20 Diperbarui: 2 Januari 2019   21:35 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dok. pribadi

Pasar terapung di Kalimantan Selatan adalah tempat wisata yang istimewa. Walau sebenarnya pasar terapung ini adalah keseharian masyarakat sana untuk bertransaksi jual beli barang.

Karena wilayahnya banyak terdapat sungai besar dan anak sungai, makanya kegiatan pasar dilakukan di atas sungai. Tapi setelah pemerintah membuatkan pasar di darat, akhirnya pamor pasar terapung mulai berkurang. Makanya sekarang dijadikan objek wisata, tujuannya agar wisatawan bisa menikmati sensasi berbelanja di pasar terapung. 

Di Kalimantan Selatan sendiri terdapat tiga pasar terapung yang besar. Seperti Pasar Terapung Kuin terletak di muara sungai Barito. Letaknya di kelurahan Kuin Utara kota Banjarmasin. Kedua Pasar Terapung Lokba Intan ada di desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Dan yang terbaru Pasar Terapung Pasar Terapung Siring Sungai Martapura.

Pasar Terapung Sungai Siring terletak di tengah kota Banjarmasin berdekatan dengan Menara Pandang Banjarmasin dan Tugu Bekantan Banjarmasin. Pemerintah setempat membuat program giat pasar terapung. Jadi melakukan kegiatan pasar terapung di pasar terapung Sungai Siring sejak pukul 7-10 WITA. 

Pasar terapung ini banyak dikunjungi dibanding pasar terapung lainnya karena akses dekat dengan kota Banjarmasin. Rata-rata pedagang di sini para ibu. Mereka berjualan sayur mayur, bumbu dapur, buah-buahan. Wadai/kue-kue asli Banjarmasin dan makanan khasnya juga. Perahunya kebanyakan perahu klotok. 

Bentuknya ramping dan panjang. Para Ibu ini mengayuh perahu klotoknya. Sedangkan untuk wisatawan perahunya lebih besar yang menggunakan perahu motor. Dan bagian atas perahu dibuat bertingkat untuk wisatawan duduk-duduk di atas atapnya.

Sumber gambar: Dok. Pribadi
Sumber gambar: Dok. Pribadi
Memang katanya belum ke Banjarmasin kalau belum merasakan sensasi naik perahu menikmati pasar terapung. Lebih baik datang pagi sebelum terbit matahari sehingga bisa menikmati keramaian pasar terapung karena kalau sudah siang para pedagangnya sudah jarang. Dan juga kita bisa lihat keindahan pagi dari perahu. 

Perubahan langit dari gelap sampai terang. Itu sesuatu. Dan perubahan langit itu juga berpengaruh pada kilauan air sungai. Asyik kan? Kalau wisatawan tak banyak suara perahu akan terdengar bercampur dengan sepinya pagi. Dan suara gemericik air yang bergerak saat perahu lewat. Kadang air cipratannya mengenai muka.

Nah, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan. Tak terlihat tempat sampah di perahu. Hal ini bisa saja pengunjung membuang sampahnya ke sungai. Ini tentu akan berdampak buruk pada aliran sungai. Pencemaarn sungai dan menjadi tak sedap dilihat. 

Sedangkan ini tujuan wisata yang seharusnya terlihat bersih dan nyaman. Pasar terapung ini adalah budaya masyarakat yang banyak sungainya khususnya di Kalimantan Selatan. 

Selayaknya untuk tetap dilestarikan. Jangan sampai punah. Di beberapa kota besar sudah ada dibuat pasar terapung modern. Pedagangnya berjualan aneka makanan dan minuman. Tapi tentunya berbeda dengan yang di Kalimantan ini. Ini pasar tradisional di atas sungai. Selayaknya untuk dipertahankan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun