Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Reog Ponorogo Identitas Masarakat Ponorogo

19 September 2018   03:21 Diperbarui: 19 September 2018   04:02 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini aku mengunjungi kota Ponorogo. Kunjungan untuk ziarah kubur keluarga dari suamiku. Memasuki kota Ponorogo terdapat tugu  laki-laki yang sedang menari , penari yang terlibat di pertunjukan reog. 

Reog memang merupakan kesenian warisan leluhur kita dan berasal dari Ponorogo ini. Sempat juga diklaim oleh Malaysia kalau reog ini kesenian berasal dari negeri jiran . Tapi reog ini benar-benar asli indonesia.

Cerita asal usul reog ini bermula dari seorang raja yang bernama Prabu Kelana Sewandana sedang mencari calon permaisurinya. Calon istrinya ini yang bernama Dewi Sanggalangit putri dari kerajaan Kediri kabur karena tidak mau dijodohkan dengan prabu Kelana ini. 

Dewi ini kabur dan sampai ke gua dan bersemedi di sana. Akhirnya ditemukan oleh prabu Kelana dan mengajaknya pulang tapi awalnya Dewi tidak mau. Prabu Kelana mulai membujuknya dan merayunya agar ikut dengannya dan segala permintaannya akan dituruti. 

Akhirnya Dewi meminta sesuatu pada prabu Kelana minta suatu kesenian baru yang belum pernah ada sebelumnya dan harus menceritakan kalau sang permaisuri adalah istri yang benar dicintai oleh prabu. 

Prabu mulai berpikir keras akhirnya beliau mendapatkan wahyu dari Dewi Parwati untuk membuat pertunjukan tari dengan menggunakan barongan berupa reog. Reognya besar dengan lambang cinta berupa bulu burung merak dan kepala harimau. Bulu burung merak melambangkan sang permaisuri dan kepala harimau melambangkan sang prabu. Melihat tarian itu sang permaisuripun suka dan setuju untuk dinikahi oleh prabu.

Reog Ponorogo terdiri dari  dua atau tiga tarian pembukaan.Ada enam sampai sembilan pria gagah berpakaian hitam dan mukanya dipoles warna merah membawakan tarian pertama, tarian ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. 

Dan dilanjut enam sampai sembialn gadis naik kuda melanjutkan tarian ini. Kalau reog tradisional penari wanita ini diperankan oleh penari pria yang berpakaian perempuan. Dan ada tarian anak kecil dengan gerakan yang lucu sebagai tarian pembuka. Dan dikenal dengan tarian Bujang Ganong. 

Nah sesudah tarian selesai barulah ke pertunjukan intinya dan ini juga tergantung di acara apa. Hal ini untuk menyusun tema dari pertunjukan itu.Jadi pemain hanya diberi tahu di awal pertunjukan dan saat pertunjukan mereka improvisasi. 

Ada komunikasi antara dalang dan pemain atau dengan penonton. Dan adegan terakhir akan muncul singa barongnya. Pemain menggunakan topeng kepala singa  dengan bulu merak yang besar sebagai mahkotanya.Dan topeng ini dibawa oleh gigi pemain dan beratnya mencapai 50-60 kg. Wah membayangkan saja sudah ngilu ya, diangkat dengan gigi!. Mereka bisa demikian karena latihan yang berat didampingi dengan berpuasa dan  tapa.

Tokoh yang ada dalam seni reog seperti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun