Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenalkan Kembali Permainan Tradisional

4 Januari 2018   02:48 Diperbarui: 4 Januari 2018   03:33 2738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : dok pribadi. Bermain yoyo bersama

Permainan tradisional permainan yang sudah lama ditinggalkan anak-anak jaman sekarang. Anak-anak sekarang lebih sibuk dengan gadget dan laptopnya di dalam ruangan. Jarang beraktivitas di luar. Permainan tradisional ini lebih banyak dilakukan di luar ruangan dan memberikan banyak manfaat bagi anak-anak sebetulnya. Permainan tradisional memiliki ciri khas suatu daerah dan budaya setempat. Kegiatan permainan ini menggunakan fisik yang melibatkan otot besar dan ada unsur bermainnya. Dan permainan tradisional ini bagi anak-anak memang mempunyai manfaat perkembangan fisik maupun mental anak. Menumbuhkan kesabaran, kreatifitas, meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan anak yang lain,dan mengembangkan kemampuan motorik.

Sumber gambar : dok pribadi. Bakiak
Sumber gambar : dok pribadi. Bakiak
Dengan banyak manfaatnya permainan tradisional ini penting mengenalkan kembali pada anak-anak. Agar anak-anak sekarang bisa lagi bermain permainan ini dan membuat anak-anak mau bergerak dan bermain di luar ruangan. Oleh sebab itu , aku mengajak anak-anak di komunitas Circle of Happiness . Agar anak-anak kembali mengenal permainan tradisonal dan anak-anak bisa bebas bergerak dan bermain sepuasnya. Beberapa permainan diperkenalkan kepada mereka seperti :
  • Enggrang. Enggrang ini permainan tradisonal yang ada pengaruh dari Cina dan awal berkembang di daerah Karawang sekitar tahun 1960an. Enggrang ini mempunyai makna bambu atau kayu yang diberi pijakan untuk kaki agar bisa digerakan oleh kaki nantinya. Enggrang ini dibuat dari dua batang bambu dan dari alas bambu kira-kira 50 cm diberi alas untuk pijakan kaki. Dan untuk memainkannya itu sulit karena butuh keseimbangan tubuh. Tapi anak-anak gembira mencoba enggrang ini dan kalau sudah bisa memberikan rasa gembira dan memainkan lagi dan lagi.
  • Bakiak. Bakiak ini permainan tradisional ini berasal dari Sumatera Barat. Bakiak ini ada yang bisa dimainkan tiga atau empat orang tergantung bakiaknya. Untuk memainkannya perlu kerjasama antar anggotanya. Melangkah harus bersamaan , sehingga harus ada komando dari anggotanya. Biasanya mereka menyebutkan kata kanan, kiri ,kanan demikian seterusnya agar mereka kompak melangkahnya bersamaan.
  • Yoyo. Yoyo ini asalnya dari negrei Cina. Yoyo terbuat dari kayu, plastik, tanah liat yang diberi warna dan tali. Yoyo ini terdiri dari dua piringan bulat yang dikaitkan dengan tongkat kecil. Terdapat senar dan piringan ini dapat dinaikan dan diturunkan dan dikendalikan oleh pemainnya. Ternyata anak-anak ini sama sekali belum pernah memainkan permainan yoyo ini. Jadi mereka antusias untuk mencobanya. Dan anak-anak dengan mudah bisa memainkan dengan baik. Bahkan sudah bisa melakukannya berulang tanpa jeda. Sip!!!
  • Bakiak batok. Permainan tradisional ini berasal dari Bogor Jawa Barat. Bakiak batok ini berasal dari batok kelapa yang kering dan dibelah menjadi dua. Kemudian di bagian tengah batok ini diberi lubang dan dimasukkan tali . Talinya harus lentur agar mudah digunakan. Cara memainkannya masing-masing kaki naik ke atas batok kelapa dan tali dijepit dengan dua buah jari kaki dan tali dipegang dengan tangan. Dan tinggal jalan. Harus bisa menjaga keseimbangan agar bisa jalan di atas batok kelapa ini.

Sumber gambar :dok pribadi. Enggrang
Sumber gambar :dok pribadi. Enggrang
Begitulan empat permainan ini diperkenalkan kepada anak-anak dan mereka antusias apalagi dilakukan di alun-alun Mandirancan . Ruang yang luas memudahkan mereka bergerak bebas tanpa batas. Setelah itu mereka masih bermain lagi , lari-lari ke sana kemari tak puas-puasnya. Melihat anak-anak bergerak dengan bebas rasanya gembira sekali. Mereka tak mengenal lelah bermain sepuasnya. Betapa anak-anak membutuhkan ruang gerak yang luas untuk memuaskan sifat anak-anak yang seharusnya suka bermain di alam bebas. Jadi mari bersama memperkenalkan kembali permainan tradisional pada anak-anak agar mereka bisa mengambil manfaatnya dan mereka bisa bergerak bebas di alam terbuka.

Sumber gambar : dok pribadi. Bakiak batok
Sumber gambar : dok pribadi. Bakiak batok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun