Dekat sekali wajahnya dan aku gak suka bau nafasnya. Tara mulai mengelus wajahku dan berusaha untuk menciumku tapi aku cepat memalingkan wajahku. Tara mulai marah tapi aku mulai berteriak histeris. Keadaan mulai tak terkendali. Akhirnya Tara keluar tapi sebelum keluar dia menatapku . Matanya menyiratkan keinginan kuat untuk menguasaiku. Aku bergidik.
      "Karin , kau milikku dan kau tak mungkin kabur dariku." Tara berbalik . Aku menarik-narik tubuhku ke depan agar aku bisa terlepas dari ikatan, tapi tali itu begitu kuat. Aku mencoba untuk tak menangis lagi tapi air mataku tak mudah untuk dibendung.Akhirnya jatuh juga satu persatu, dan semakin deras. Aku takut sekali.
      "Mama,"aku melenguh memanggil namanya, lemah sekali dan aku mulai tak sadarkan diri.