Kalau melihat tarian selalu terasa indah. Dari gerakan , pakaian yang dipakai dan ekspresi dari penari begitu menyatu menjadi satu kesatuan yang indah. Begitu indah. Menari adalah seni kreatifitas yang mengolah gerakan tubuh dalam bentuk gerakan. Menari memadukan wirama dan wirasa lembut, alunan langkah kaki yang serentak dan lekukan tangan yang lembut sesuai dengan irama. Aku suka menari. Dulu aku dimasukkan sanggar tari oleh ibuku. Dan memori itu selalu ada dalam pikiranku. Sekarang saat aku berkegiatan dengan anak-anak, aku juga ingin anak-anak punya pengalaman belajar menari. Karena ternyata menari sangat bermanfaat bagi perkembangan anak-anak.
Manfaat Menari untuk anak :
- Menjaga agar fisik menjadi kuat. Tepat ! Karena menari adalah gerakan seluruh tubuh sehingga semua anggota tubuh bergerak sehingga membuat tubuh kuat dan fleksibel. Sangat berguna buat anak yang obesitas. Terutama pada anak sekarang yang lebih banyak duduk di depan  gadget mereka tanpa melakukan aktivitas fisik.
- Punya manfaat sosial. Dengan menari akan meningkatkan rasa percaya diri . Melatih anak bersosialisasi dengan teman-teman yang berlatih menari juga. Juga mengajarkan anak menjadi bagian dari tim.
- Edukasi. Dengan belajar menari bisa meningkatkan kreatifitas, melatih anak disiplin dan tertib dan fokus. Juga merangsang daya ingat anak karena anak harus ingat gerakan tarinya.
- Emosi. Menari adalah soal rasa sehingga menari bisa meningkatkan kemampuan emosi anak dan merangsang sensitivitas anak. Hal ini bisa menyebabkan anak mudah memahami orang lain.
Nah, karena banyak manfaat yang bisa diambil anak-anak kalau belajar menari. Maka aku mulai mengajarkan anak-anak menari. Aku yang mengajarkan mereka . Menari dengan kreativitas aku dengan menggunakan lagu daerah. Dengan demikian anak-anak selain bisa menari juga anak-anak bisa belajar lagu daerah. Aku pernah mengajarkan anak-anak menari dengan lagu Ampar-ampar pisang,lagu Yamo Rambe dari Papua dan  lagu Manuk Dadali dari Jawa Barat.  Pertama kali anak-anak belajar menari memang anak-anak sangat kaku dan masih malu-malu. Seiring waktu anak-anak mulai berani menggerakan tubuh mereka. Dan satu kali mereka menampilkan dalam acara ulang tahun Circle of Happiness. Mereka sudah tampak percaya diri. Dan kali ini anak-anak akan menunjukan dalam acara Science day sebagai selingan . Dengan lagu Manuk Dadali. Anak-anak sudah cepat menangkap apa yang diajarkan karena ini sudah ketiga kalinya mereka belajar menari. Kalau dulu anak-anak belajar dengan berdiri di tempat saja, kali ini anak-anak belajar membuat formasi tiga lingkaran.
Karena Manuk Dadali adalah lagu daerah dari Jawa Barat , makanya kostum yang akan digunakan adalah kain . Jadi anak perempuan menggunakan kain dengan atasan kaos dan ikat pinggang yang terbuat dari karton hitam. Begitu juga dengan anak laki-laki tapi anak laki-laki kain hanya sampai sebatas lutut saja.  Agar anak-anak tampak ceria makanya anak-anak juga perlu dimake up agar wajahnya lebih tampak menonjol.  Dan anak-anak begitu kompak menari walau saat latihan ada anak yang gak mau duduk berlutut  karena tubuhnya yang gemuk.  Tapi akhirnya mereka tampil mempesona. Wajah-wajah  bangga dari orang tua membuat aku  bahagia. Anak-anak sudah memberikan pertunjukan tarian yang indah untuk penonton. Menari adalah ekspresi jiwa . Kali ini ekspresi anak-anak Circle of Happiness dalam bentuk gerakan yang lembut menggambarkan burung garuda yang gagah dan berani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya