Mohon tunggu...
Hastim Rosiana
Hastim Rosiana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SD Aisyiyah KAMILA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

28 April 2023   17:57 Diperbarui: 28 April 2023   17:59 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkenalkan nama saya Hastim Rosiana, dari SD Aisyiyah Kota Malang,. Saya adalah calon Guru penggerak Angkatan 7 kelas 150, dengan fasilitator bapak Agus Sunyoto dan Pengajar Praktik Ibu Hidayah. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi informasi tentang Pengambilan Keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. Sebelum saya menguraikan materi pada modul ini, baiknya kita renungkan bersama kalimat kutipan berikut ini:

 

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best) - Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Saya secara pribadi memaknai bahwa pendidikan bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan saja, bukan hanya penyampaian materi pembelajaran saja, akan tetapi sekolah  merupakan institusi moral yang berkontribusi atas terbentuknya nilai-nilai, karakter, etika dan moralitas pada diri setiap murid. Dengan penerapan nilai-nilai dan pembentukan karakter di sekolah diharapkan murid dapat menyesuaikan perkembangan zaman dengan tetap memegang teguh nilai-nilai dan budaya yang ada.

Berdasarkan kutipan tersebut, tersirat makna bahwa segala sesuatu harus dipelajari dari hal yang paling mendasar/utama. Dalam materi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin, hal yang paling mendasar yang perlu dipelajari adalah terkait etika. Etika akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, karena bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal. Selain nilai kebajikan, dasar dari pengambilan keputusan adalah berpihak pada murid harus bertanggungjawab, sehingga saat dasar pengambilan keputusan sudah dikuasai, maka permasalahan apapun akan lebih mudah dan lebih terarah dalam menemuan solusi permasalahan dan pengambilan keputusannya.

  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Prinsip yang dianut dalam pengambilan keputusan diantaranya berpikir berbasis hasil akhir, peraturan, dan rasa peduli, ketiganya disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi. Apapun prinsip yang dianut, tetap harus bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal, sesuai dengan dasar pengambilan keputusan. Dengan mengacu pada prinsip dan nilai yang sesuai, maka kita akan mengambil keputusan yang lebih adil, bijaksana dan berpihak pada murid sehingga akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan tempat kita berada. 

  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Dalam proses pembelajaran, tidak menutup kemungkinan akan ada saja masalah yang terjadi di dalam kelas. Sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus senantiasa peka terrhadap segala persoalan yang terjadi, dan mampu mengatasinya dengan baik. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan diantaranya berpihak pada murid, bersumber pada nilai-nilai kebajikan dan harus bertanggungjawab, maka secara tidak langsung, kita telah memberikan contoh teladan kepada murid cara pengambilan keputusan yang tepat, yang adil, arif dan tidak subjektif.

Kita sebagai pendidik dan pemimpin pembelajaran tentunya berkontribusi dalam pengambilan keputusan. Untuk itu seperti yang telah saya uraikan di atas bahwa pengambilan keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan, berbasis pada nilai-nilai kebajikan dan berpihak pada murid. Hal ini sejalan dengan kalimat bijak berikut:

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~


Saya memaknai kutipan tersebut bahwa dengan penerapan nilai-nilai, pembiasaan penguatan karakter dan akhlak mulia yang akan menuntun murid berperilaku etis. Berperilaku etis di sini yaitu perilaku yang sesuai dengan nilai, norma, dan hukum yang berlaku. Berperilaku etis ini sangat bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk berinteraksi sosial dengan masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan menuntun segala kodrat murid sehingga mencapai kebahagiaan dan kesalamatan sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat.

Setelah memaknai dua kalimat bijak di atas, berikut ini rangkuman pemahaman saya setelah mempelajari modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin dan koneksinya dengan materi yang telah dipelajari dalam modul guru penggerak. Berikut uraian materinya:

1.  Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Filosofi Pratap Triloka KHD yaitu Ing Ngarso Sung Thulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, dan Tut Wuri Handayani, menjadi sangat relevan untuk dijadikan landasan dalam mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak pada murid. Karena sejatinya tugas seorang guru adalah menuntun anak dengan segala kodratnya baik kodrat alam maupun kodrat zamannya agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Kata penuntun di sini dapat saya pahami sebagai pemimpin pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun