[caption id="attachment_264115" align="alignleft" width="162" caption="Aru Palakka_BugisBone_asrul"][/caption]
Penerbitan Kamus Bergambar Bahasa Bugis-Indonesia-Inggris
Untuk menjawab rekomendasi PSBM XII point 4 “Bahasa daerah menjadi kurikulum wajib pendidikan” Saya menawarkan (tanpa royalty) sebuah kamus yang saya buat sekitar tiga tahun lalu (2007), berupa; Kamus Bergambar Inggris–Bugis–Indonesia untuk SD dan Sekolah lanjutan/umum. Bagaimana para saudagar ? melalui PSBM, mungkin buku atau kamus ini saatnya diterbitkan, untuk di subsidi ke sekolah-sekolah. Diharapkan PSBM komit dengan rekomendasinya, maka Insya Allah, penerbitan buku ini tidak berat untuk disubsidi (tidak untuk dijual) kepada siswa, atau disalurkan melalui “difasilitasi” pemda kab/kota di Sulsel, atau melalui Gubernur Sulawesi Selatan (mendukung pendidikan GRATIS di Sulsel), serta melalui KKSS di masing-masing wilayah, dapat menyalurkannya ke warga Bugis Makassar yang ada di rantau (dalam dan luar negeri). Insya Allah, kamus tersebut setidaknya sebagai tambahan deretan referensi bahasa daerah di Indonesia.
Diharapkan, Pak Jusuf Kalla, Pak Syahrul YL (Gubernur Sulsel), Pak Alwi Hamu (sebagai pemilik Group Koran Fajar Makassar), Pak HM.Aksa Mahmud (Bos Group Bosowa) atau Pak Mayjen Pur. Abdul Rivai (Ketua BP-KKSS), serta saudagar bugis lainnya (yang peduli) dan bupati/walikota se Sulsel, bisa mendukung program pendidikan gratis di Sulawesi Selatan, melalui aksi atas salah satu point rekomendasi PSBM XII ini.
Untuk strategi “aksi” rencana penerbitan dan subsidi buku kamus bergambar ini, para saudagar PSBM/KKSS atau pemerintah kab/kota di Sulawesi Selatan termasuk Sulawesi Barat telah saya buat, Kamus Bergambar Inggris–Mandar–Indonesia, dan sementara penyusunan Kamus Bergambar Inggris–Makassar–Indonesia dan Kamus Bergambar Inggris–TanaToraja–Indonesia), bisa atau silakan email ke saya (penulis), klik di sini. hasrulhoesein@gmail.com
Aplikasi Rekomendasi PSBM XII-2010
Mencermati rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan PSBM [Menyoal Eksistensi Saudagar Bugis Makassar (2)], khususnya rekomendasi pada PSBM XII tahun ini, terlalu makro sifatnya dan mengambang serta tidak focus untuk dibawa ke program aksi. Itu sangatlah berat untuk diaplikasi. Terlebih ada beberap butir rekomendasi yang keluar dari substansi saudagar, lebih bersifat umum dan tidak mengikat (minus beban tanggung jawab) untuk mengantisipasi, kaya akan kearifan local untuk bisa menjadi kekuatan dalam berbisnis di daerah. Baik secara internal (sesama saudagar/pengusaha) maupun antar PSBM dan pemerintah.
Menyoal rekomendasi PSBM XII point 10 mengatakan “Kadin harus dekat dengan masyarakat”, mungkin baiknya berbunyi begini “PSBM dibawah dukungan Kadin harus dekat denganmasyarakat” agar bisa menjawab solusi pengembangan agribisnis khususnya serta sector usaha mikro lainnya.
Aplikasi rekomendasi itu susah adanya, hampir semua rekomendasi itu mengambang, perlu penajaman sikap dan rencana aksi, harus buat grand designnya. Hubungan struktur apa PSBM dengan Kadin, yang kelihatannya PSBM keluarkan rekomendasi seakan ada “kata perintah” terhadap Kadin (mungkin Kadin susah menerima ini), mestinya PSBM proaktif dengan dukungan Kadin mendekati masyarakat atau pengusaha local dengan jalan mendorong penciptaan lapangan kerja baru di Kab/Kota. Harus terjadi peningkatan ekonomi daerah untuk menopang ekonomi nasional. Artinya PSBM tidak bersifat menunggu, masyarakat akan semakin terlena kalau begini, PSBM harus jadi motor penggerak, agar terjadi dinamisasi perekonomian.
Pertanyaannya adalah, siapa yang akan melaksanakan rekomendasi itu? Apakah PSBM memiliki struktur berjenjanguntuk merealisirnya? Apakah pertemuan semacam ini, hanya sekedar ingin dikatakan bahwa PSBM peduli rakyat?. Apa wadahnya PSBM untuk merealisir atau menindaklanjuti rekomendasi itu? Hal-hal inilah semua yang akan menjadikan rekomendasi itu sebagai produk asalan, bila tidak bisa menjawab dengan pasti untuk “program aksi” pertanyaan diatas.
Postingan ini terhubung dengan:
Menyoal Eksistensi Saudagar Bugis Makassar (1)
Menyoal Eksistensi Saudagar Bugis Makassar (2)
Menyoal Eksistensi Saudagar Bugis Makassar (3)
Menyoal Eksistensi Saudagar Bugis Makassar (5)
asrulhoeseinbrother, GIH Foundation
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H