Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Imajinasi Kepemimpinan

11 Juli 2010   15:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:56 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_191334" align="alignleft" width="147" caption="sumber gbr google image"][/caption]

Tulisan ini saya posting setelah membaca uraian Mario Teguh pada rubric bisnis “Garuda magazine” edisi Juli 2010, majalah yang saya baca tersebut dalam penerbangan dari Manado ke Makassar by Garuda Boing 737-900 pada tanggal 7 Juli 2010. Tulisan dibawah merupakan point-point penting yang saya ingat di majalah itu (kesimpulan) dari Pak Mario Teguh (bacaan khusus di pesawat, tidak boleh diambil).

Uraian Pak Mario tersebut sedikit ada terkait (substansinya) dengan maksud kedatangan saya di Danau Tondano, Kab. Minahasa, dan Kota Manado, Sulawesi Utara, di undang sebagai narasumberpada pelatihan basis komunal “Enterpreneurship melalui Pengelolaan Sampah Kota menjadi Pupuk Organik”

Dalam materi dan praktek yang saya berikan pada kelompok usaha masyarakat (kelola sampah basis komunal) di Sulawesi Utara itu, hal perubahan paradigma tentang “kelola sampah”, akan tercipta usaha baru di masyarakat (kemandirian), tentu akan tercapai suasana hijau (ramah lingkungan). hal ini sangat terkait dengan proses organisasi (kepemimpinan), dan tentu harus imajinatif. Dalam mengelola sampah (barang sisa), kita harus mampu berimajinasi. Karena dengan imajinasi, kita akan melihat sesuatu dengan jelas sebelum sesuatu itu menjadi jelas bagi semua orang.

Pada proses kepemimpinan, imajinasi sang pemimpin merupakan pemberi izin bagi perencanaan yang baik dan investasi pada kualitas proses usaha yang prima. Imajinasi sang pemimpin menjadi mercusuar dan koridor bagi semua proses dalam keseharian kerja organisasinya.

Karenanya, para pemimpin dengan imajinasi yang spektakular tidak boleh terpisahkan jauh dari mereka yang dipimpinnya. Kehadirannya yang dekat, baik secara fisik, emosional atau secara sistemik, menentukan kepatuhan perilaku organisasinya kepada jalan-jalan pencapaian kualitas masa depan yang ada dalam imajinasinya.

Organisasi yang dipimpin oleh seorang yang tidak memiliki imajinasi adalah organisasi yang tidak memiliki masa depan.

Seorang pemimpin adalah seorang visualizer“dia yang membayangkan”. Dan karena dia juga yang berwenang, maka dia akan membatasi dan menghalangi perilaku organisasi (para pembantunya) yang tidak dilihatnya dalam mendukung pencapaian imajinasinya.

Tetapi, jika dia tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang ingin dicapainya di masa depan. Dia tidak akan mengijinkan perilaku apa pun kecuali perilaku yang telah dikenalnya sebagai cara-cara yangaman.

Itu sebabnya tidak akan ada rencana pengembangan usaha dimasa depan yang bisa melambung lebih tinggi dari pada imajinasi sang pemimpin. Imajinasi seorang pemimpin adalah batas bagi tingkat dan kualitas perencanaan masa depan sebuah organisasi.

Seorang pemimpin baru adalah seorang yang diharapkan membebaskan kemungkinan-kemungkinan organisasi yang tersandera oleh sempitnya imajinasi pemimpin yang digantikannya.

Sering terbukti bahwa, seorang pemimpin baru, yang kemudian berkiprah cemerlang dengan perubahan-perubahan spektakular sebetulnya adalah pribadi dengan imajinasi-imajinasi segar, yang membebaskan kekangan-kekangan pada perilaku organisasiyang ditetapkan oleh pendahulunya.

Tetapi tidak sedikit pemimpin yang datang dengan kekhawatiran- kekhawatiran pribadinya sendiri. Sehingga, meskipun dia sadar dengan tuntutan untuk mendatangkan perubahan- perubahan yang berarti, dia justru menambahkan batasan-batasan baru diatas batasan-batasan lama.

Itu sebabnya seorang pemimpin cerdik akan mendahulukan kemampuan imajinasi yang baik kepada para pembantunya sebagai syarat utama setelah integritas untuk menentukan kepantasan mereka sebagai pejabat. Lalu, para wakil yang imajinatif itu dituntut untuk memimpin pencapaian hasil melalui proses-proses organisasi yang logis dan cerdas.

Keberanian untuk membayangkan yang tidak terbayangkan adalah esensi dari kepemimpinan masa depan.

Batas-batas dari kemungkinan Anda hanya bisa Anda kenali dengan keberanian untuk melangkah keluar dari wilayah-wilayah yang Anda anggap aman.

Lebih jauh, mohon Anda sadari bahwa wilayah-wilayah yang Anda anggap aman itu sebetulnya hanya dan masih berada dalam imajinasi Anda.

Sehingga, jika Anda ingin mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang bisa Anda capai di atas akan lebih baik dari keadaan yang sekarang sedang Anda pimpin, paksalah diri Anda untuk membayangkan yang selama ini tidak dapat Anda bayangkan.

Dan jika Anda melihat itu sebagai keberanian pribadi Anda, maka sebetulnya tidak ada apa pun yang membatasi Anda dari melakukannya. Dan bukan kebetulan mengapa Anda yang dipilih menjadi pemimpin, karena Andalah yang akan menghadirkan kualitas masa depan yang cemerlang itu hari ini; itulah tujuan kepemimpinan Anda.

Catatan

Kumpulan Motivasi Mario Teguh klik di sini

Mario Teguh Super Talk klik di sini

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun