Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hilangkan Rasa Cemburu, membangun positif thinking

22 Mei 2010   13:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:02 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasa cemburu merupakan salah satu penyebab timbulnya rasa cemas. Rasa ini merupakan suatu hasrat untuk di cintai seseorang dengan cara tertentu. Rasa cemburu ini dapat timbul karena kurangnya kepercayaan diri.

Sebagian orang menyangka bahwa rasa cemburu hanya terjadi dalam kehidupan rumah tangga, khususnya kecemburuan suami kepada isterinya atau sebaliknya, isteri cemburu kepada suaminya. Kenyataannya, kecemburuan telah menjadi hal yang lumrah, dalam arti hal ini terjadi dalam kehidupan secara umum. Rasa cemburu dapat pula menimpa orang-orang tertentu yang patut merasakannya. Cemburu merupakan problem kejiwaan urutan pertama di antara problem kejiwaan lainnya. Orang yang ditimpa rasa cemburu akan sangat menyulitkan dirinya karena kadang kecemburuan itu akan mendorong seseorang untuk emiliki perilaku yang merusak.

Terkadang, rasa cemburu dapat mengganggu kehidupan pribadi seseorang. Hal ini dapat juga terjadi pada diri Anda sendir. Misalnya ketika pribadi Anda mengatakan,”Mengapa orang yang aku cintai tidak mencintaiku seperti aku mencintainya?” atau “ Mengapa orang yang aku cintai lebih memperhatikan orang lain dari pada kepadaku?”

Orang yang menyiksa diri dengan rasa cemburu karena melihat tingkah laku orang yang dicintainya kepada orang lai, hendaknya mengetahui bahwaberpikir dengan cara seperti ituadalah cara berpikir yang salah. Anda, hendaknya tidak memberikan penilaian kepada diri Anda melalui orang lain. Nilailah diri Anda berdasarkan Anda sendiri, dari kepribadian dan perbuatan Anda.

Anda harus memiliki rasa percaya diri dan kebanggaan kepada diri sendiri. Perhatian orang lain kepada selain Anda adalah urusan orang lain, bukan urusan Anda. Apa yang akan menimpa Anda apabila orang lain tidak memberikan perhatian pada Anda? Tidak ada apa-apa bukan? Ketahuilah bahwa kebahagiaan Anda berasal dari pribadi Anda dan bukan dari orang lain. Hanya anak-anak kecil yang mengandalkan kebahagiaan dan cinta dari orang lain karena mereka belajar mencintai dari orang lain.

Setelah pembahasan cemburu negative, kita akan membicarakan sedikit tentang rasa cemburu yang positif. Cemburu positif adalah cemburu seorang atas pelanggaran terhadap nilai-nilai agama.

Rasulullah saw. Bersabda,

“Sesungguhnya Allah memiliki rasa cemburu, begitu pula seorang mukmin juga memiliki rasa cemburu. Allah merasa cemburu bila melihat seorang mukmin mengerjakan hal-hal yang diharamkan Allah.”(Muttafaq ‘Alaih)

Mari membangun pikiran positif kita…Sukses untuk Anda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun