Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gosip

31 Mei 2010   15:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:50 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kolaborasi Lidah dan hati yang negative “busuk” merupakan sumber perbuatan jelek, seperti lahirnya sifat mencela (gosip) dan begitupun sebaliknya bila lidah dan hati bekerjasama dengan baik akan menghasilkan pola pikir dan pola tindak yang baik pula. Sekali lagi gosip….kenapa gosip…. Sebuah pekerjaan tidak terpuji, namun mengapa orang masih suka melakukannya? Sebuah pepatah mengatakan begini ''Kuman di pekarangan tetangga kelihatan, tapi sampah di pekarangan sendiri tak ketahuan.''…itu mungkin namanya sampah masyarakat kale ya…..oh ya…..pastilah.

Agaknya, membicarakan aib orang lain ini sudah menjadi kecenderungan manusia dari dulu hingga sekarang dan mungkin itu tidak akan berhenti sampai kiamat. Itu sebabnya Allah SWT. memperingatkan para tukang gossip (pencerca) hingga beberapa kali dalam Alquran (lihat Q.S. 3:111; 5:54; 9:74,79; 12:31,92; 49:11; dan 68:11,30). Allah berfirman, ''Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencerca.'' (Q.S: 104:1).

Rasulullah dalam sebuah hadis populer melukiskan dalam bentuk metafor: Orang Islam yang suka mencerca itu ibarat memakan daging saudaranya sendiri. Dalam riwayat lain, Nabi bersabda bahwa seorang muslim adalah yang menyelamatkan sesama muslim dari lidah dan tangannya.

Di zaman Nabi, pernah ada sekelompok orang yang digerakkan kaum munafik sempat mencerca sahabat Rasul. Baginda Rasulullah lantas bersabda, ''Jangan Anda cerca para sahabatku. Seandainya Anda belanjakan harta sebesar gunung Uhud, niscaya amal Anda tak akan dapat mengalahkan para sahabatku.'' Kemudian dalam kesempatan lain beliau berpesan, ''Jika ada yang mencerca sahabatku katakanlah: laknat Allah atas kejahatanmu.''

Pangkal gosip dan cerca adalah lidah. Lidah merupakan cerminan gejolak hati. Bila hati bersih, lidah niscaya tidak akan bertutur kecuali yang baik. Sebaliknya bila hati 'tercemar', maka lidah akan mudah berkata-kata yang buruk.

Hati merupakan sumber amal perbuatan yang baik, sedang lidah dapat menjalin persaudaraan. Dari kerjasama keduanya, orang tsb. dapat membangun kebajikan. Hati adalah daging yang paling baik dan sekaligus juga paling busuk. Ia sumber kedengkian dan rasa sombong (congkak). Lidah merupakan 'alat' untuk melaknat, mencerca, dan mencaci orang lain.''

Menggosip orang lain jelas perbuatan tak terpuji.Semoga kita tidak termasuk golongan itu….Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun