Tanpa mengenal golongan, semua mereka bisa dibeli oleh kekuatan oligarki. Nah Indonesia nampak seperti itu kondisinya, begitu lemahnya penegakan hukum.Â
Jadi pemimpin yang dikendalikan oleh oligarki tidak perlu kaya. Paling penting pemimpin itu dapat manut dan ikuti petunjuk oligarki.
Silakan perhatikan para bakal capres yang mengemuka saat ini, kelihatan mana yang mudah di setir oleh oligarki dan mana yang susah dipengaruhi oleh kaum oligarki.
Baca juga:Â Capres Pilihan Oligarki
Tata dan Perkecil Partai Politik
Berdasarkan pemahaman oligarki diatas, maka bisa kita perhatikan mulai dari kepengurusan partai politik (Parpol), dengan mengedepankan keluarga, mitra bisnis atau pengusaha dan lainnya.
Untuk menghilangkan oligarki dalam politik Pilpres dan Pilkada di Indonesia, memang sangat berat bila tidak dimulai dari pengetatan aturan dalam partai, sampai proses pencalonan anggota legislatif dan eksekutif (presiden, gubernur dan bupati/walikota)
Jelas bila ada kandidat calon presiden (capres) misalnya bukan dari kadernya, maka bisa diprediksi bahwa disana ada oligarki berkuasa.Â
Menghilangkan semua ini, menjadi persyaratan calon pemimpin adalah kader daripada partai yang punya elektabilitas tinggi. Jadi kaderisasi dalam partai harus berjalan dengan baik.Â
Begitupun dalam struktur pengurus parpol bila mendahulukan keluarganya, sementara yang bersangkutan belum memenuhi syarat, maka bisa pula diprediksi disana ada oligarki.
Baca juga:Â Skenario Tongkat Estapet Jokowi Mengarah Prabowo